Kandungan nutrisi dalam semut Jepang diyakini memberikan manfaat untuk menurunkan gula darah pada pasien diabetes. Itu sebabnya, semut Jepang kerap dilirik untuk dijadikan pengobatan alternatif penyakit diabetes.
Untuk mengobati diabetes, semut Jepang biasanya dikonsumsi secara langsung dengan aturan mencampurkannya ke dalam makanan atau minuman. Selain itu, terdapat suplemen berbahan dasar semut Jepang yang bisa langsung diminum setiap hari.
Namun, klaim manfaat semut Jepang untuk mengatasi diabetes masih diragukan para ahli. Hal ini tak lain karena minimnya bukti ilmiah yang bisa mendukung klaim tersebut. Sejauh mana manfaat dan adakah efek samping dari konsumsi semut Jepang untuk diabetes?
Benarkah semut Jepang bisa mengatasi diabetes?
Terdapat beberapa spesies semut Jepang yang dipercaya mengandung nutrisi bermanfaat untuk manusia, yaitu Tenebrio molitor dan Ulomoides dermestoides.
Beberapa klaim menyebutkan bahwa semut Jepang ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai pengobatan penyakit, seperti penyakit hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada pengujian klinis yang berhasil membuktikan manfaat semut Jepang untuk kesehatan, termasuk dalam menurunkan gula darah pasien diabetes.
Memang, terdapat penelitian yang menunjukkan potensi manfaat konsumsi semut Jepang terhadap penurunan gula darah.
Namun, studi yang dilakukan hanya berdasarkan pengujian kepada hewan di laboratorium. Metode penelitian juga masih belum sempurna untuk mendekati hasil yang akurat.
Penelitian dari Universitas Sam Ratulangi tahun 2016 memperlihatkan penurunan kadar gula darah yang signifikan pada tikus putih yang mengonsumsi semut Jepang (Ulomoides dermestoides) dalam dosis yang berbeda.
Dari analisis penelitian, diketahui faktor yang memengaruhi hasil ini adalah kandungan enzim α glucosidasein yang memiliki sifat hipoglikemik (mengurangi kadar gula darah).
Artinya, konsumsi semut Jepang membantu memperlambat pergerakan pencernaan sehingga lebih lama memecah karbohidrat dan melepas glukosa ke dalam darah.
Sementara itu, riset dari Institute of Health Sciences Mojokerto menunjukkan efek konsumsi semut Jepang yang mampu mengurangi gula darah hingga ke angka 100-125 mg/dl.
Akan tetapi, hasil penelitian ini belum cukup kuat untuk memberikan bukti klinis terhadap sifat antidiabetik pada semut Jepang karena skala riset yang masih terlalu kecil, yaitu hanya melibatkan 10 peserta.
Dengan kata lain, pengobatan alami diabetes dengan semut Jepang belum bisa dipastikan manfaatnya secara medis.
Efek samping konsumsi semut Jepang untuk diabetes
Jika Anda berencana menggunakan alternatif penggobatan ini, Anda perlu memerhatikan risiko kesehatan dari semut Jepang untuk pengobatan diabetes.
Pasalnya, aturan makan atau konsumsi semut Jepang yang dicampurkan pada makanan atau minuman bisa berdampak bagi kesehatan pencernaan.
Beberapa pasien diabetes mengalami beberapa efek samping seperti mual, muntah-muntah, pusing, dan lemas karena mengonsumsi semut jepang.
Ada juga beberapa klaim yang menyatakan mengonsumsi semut Jepang sebagai obat herbal justru bisa menyebabkan kerusakan pada usus.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Gajah Mada (UGM), R. Bowo Pramono, turut memberi tanggapan mengenai hal ini.
Dalam laman resmi UGM, ia menjelaskan bahwa mengonsumsi semut Jepang memang bisa memberikan efek mual. Hal ini pun menjadi salah satu alasan kenapa gula darah bisa menurun.
Mual setelah mengonsumsi semut Jepang membuat tubuh pasien menjadi sulit menerima makanan sehingga kadar gula darah turun.
Meski begitu, beberapa efek samping ini juga belum bisa dipastikan karena minimnya penelitian yang menyelediki pengaruh dari konsumsi semut Jepang pada tubuh manusia.
Hati-hati, Obat Herbal Juga Bisa Berbahaya