backup og meta

Apakah Gigi Anak Keropos Bisa Tumbuh Kembali?

Bisakah tumbuh kembali?PenyebabCara mengatasi

    Apakah Gigi Anak Keropos Bisa Tumbuh Kembali?

  • Gigi keropos merupakan salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi pada anak-anak. Keroposnya gigi sering kali membuat orangtua khawatir apakah kerusakan tersebut akan terbawa hingga dewasa. Lantas, apakah gigi anak keropos bisa tumbuh lagi?

Apakah gigi anak keropos bisa tumbuh lagi?

Bisa tidaknya gigi keropos tumbuh kembali bergantung pada jenis gigi yang terdampak. Apabila yang terkena merupakan gigi susu, maka dapat tumbuh kembali.

Pada dasarnya, gigi susu anak secara bertahap akan tanggal dan digantikan gigi permanen. Jadi, gigi keropos nantinya akan tergantikan dengan yang sehat.

Meski begitu, waktu tumbuh gigi permanen mungkin akan lebih lama. Terlebih, jika keropos yang terjadi menyebabkan gigi susu copot terlalu dini.

American Dental Association (ADA) menyebut, gigi susu yang copot terlalu dini akan menyebabkan masalah. Nantinya, gigi permanen dapat tumbuh mendesak gigi susu lainnya. 

Dengan kata lain, gigi permanen akan tumbuh secara tidak simetris sehingga sulit dibersihkan. Alhasil, gigi permanen akan rentan mengalami pengeroposan seperti gigi susu sebelumnya.

Sebaliknya, apabila keropos terjadi pada gigi permanen, potensi untuk tumbuh kembali sangat kecil. Untuk langkah lanjutan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter.

https://hellosehat.com/gigi-mulut/gigi-anak/kesehatan-gigi-dan-mulut-pada-anak/

Penyebab gigi anak keropos

Penyebab gigi anak keropos yaitu asam berlebih yang dihasilkan oleh bakteri mulut. Asam tersebut kemudian menyebabkan kemunculan lubang pada gigi.

Lubang yang semula kecil lama–kelamaan akan makin besar dan menyerang pulpa. Akibatnya, gigi menjadi keropos dan berpotensi mengalami kerusakan lainnya.

Berikut sejumlah faktor yang meningkatkan risiko gigi anak keropos.

1. Tidak menjaga kebersihan gigi

Ketika anak tidak menyikat giginya dengan baik, sisa makanan di mulut akan diubah bakteri menjadi asam. Asam yang dihasilkan memicu kerusakan pada gigi, salah satunya gigi keropos.

2. Minimnya jumlah air liur dalam mulut

Air liur membantu menetralkan asam yang diproduksi oleh bakteri. Ketika mulut kering, risiko gigi keropos akan meningkat karena jumlah asam dalam mulut menjadi tidak terkendali.

3. Konsumsi makanan tinggi gula dan pati berlebih

Makanan tinggi gula dan pati sering kali menempel pada gigi dan sulit dibersihkan. Sisa makanan yang menempel tersebut nantinya akan diubah bakteri menjadi asam perusak gigi.

4. Tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi

Dehidrasi membuat mulut menjadi kering. Minimnya air liur membuat jumlah asam di dalam mulut menjadi berlebihan karena tidak dapat dinetralkan dengan baik.

Agar anak terhindar dari gigi keropos, sebaiknya hindari faktor risiko di atas. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar masalah gigi bisa dideteksi dan ditangani sedini mungkin.

Cara mengatasi gigi anak yang keropos

cara mengatasi gigi anak yang keropos

Jika keropos terjadi pada gigi susu, Anda tidak perlu khawatir. Gigi tersebut nantinya akan digantikan dengan gigi permanen seiring waktu berjalan.

Namun, apabila masalah ini terjadi pada gigi permanen, berikut beberapa tindakan penanganan yang bisa dilakukan berdasarkan America’s Pediatrics Dentist.

1. Mengubah pola makan

Pola makan tinggi gula dan pati dapat membuat gigi keropos. Untuk mengatasinya, batasi jenis makanan tersebut pada anak.

Hindari juga memberikan makanan atau minuman yang asam. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah keropos bertambah parah.

Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi makanan atau minuman tinggi kalsium, seperti:

  • susu, 
  • keju, 
  • bayam, 
  • makanan laut, dan 
  • kacang-kacangan.

2. Mengoleskan gel fluoride pada gigi anak

Penggunaan fluoride cocok untuk gigi keropos yang kondisinya belum terlalu parah. Kandungan ini dapat membantu mengurangi reaksi asam terhadap enamel dan dentin.

Selain itu, fluoride mampu mengatasi masalah gigi sensitif yang muncul akibat gigi keropos. Untuk mendapatkan gel fluoride dengan kadar yang tepat untuk anak, konsultasikan ke dokter.

3. Restorasi gigi

Restorasi gigi biasa dilakukan dokter jika kerusakan sudah sangat parah. Lewat perawatan ini, dokter akan mencoba mengembalikan bentuk gigi anak seperti seharusnya.

Beberapa jenis restorasi gigi yang mungkin dilakukan, meliputi:

  • inlay, 
  • onlay, 
  • overlay, 
  • veneer, atau 
  • crown.

Jenis restorasi biasanya akan disesuaikan dengan kondisi gigi anak. Dengan begitu, anak tidak akan lagi kehilangan kepercayaan diri karena gigi keropos.

Serba-serbi gigi anak keropos

  • bisa tumbuh lagi saat dewasa, asalkan yang keropos merupakan gigi susu.
  • disebabkan oleh asam berlebihan dalam mulut.
  • faktor yang meningkatkan risikonya mulai dari buruknya kebersihan mulut, konsumsi gula dan pati berlebih, dehidrasi, sampai minimnya jumlah air liur dalam mulut.
  • dapat diatasi dengan mengubah pola makan, mengoleskan gel fluoride, hingga restorasi gigi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dental erosion in children: A literature review. (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://www.aapd.org/globalassets/media/publications/archives/linnett-23-01.pdf

Tooth Decay: MedlinePlus. (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://medlineplus.gov/toothdecay.html

Dental erosion. (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/dental-erosion

Tooth decay – young children. (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/tooth-decay-young-children

Tooth decay. (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://raisingchildren.net.au/babies/health-daily-care/dental-care/tooth-decay

Tooth Decay in Children – Health Encyclopedia – University of Rochester Medical Center . (2022). Retrieved 28 October 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P01848

Versi Terbaru

01/11/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa


Artikel Terkait

7 Penyebab Gigi Keropos dan Cara Tepat Mengatasinya Sebelum Terlambat

Gigi Copot Saat Remaja, Apakah Bisa Tumbuh Lagi?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika · Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Diperbarui 01/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan