Munculnya rasa asin pada lidah padahal Anda sedang tidak makan makanan asin mungkin jadi pertanda adanya gangguan kesehatan tertentu. Sebelum periksa ke dokter, cari tahu terlebih dahulu kondisi dan penyakit yang menyebabkan lidah terasa asin berikut ini.
Apa saja penyebab lidah asin?
Setelah makan makanan asin, lidah biasanya akan ikut terasa asin selama beberapa saat. Hal ini karena masih ada sisa-sisa garam yang tertinggal pada lidah dan mulut Anda.
Akan tetapi, sensasi asin dalam mulut yang tetap tinggal dan tidak kunjung hilang tentu dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang yang mengalaminya.
Berikut ini ialah beberapa penyebab lidah dan mulut terasa asin yang mungkin Anda alami.
1. Mulut kering
Pengidap gangguan mulut kering akan merasa seperti ada bola-bola kapas di dalam mulut yang terasa asin. Masalah ini sering dialami oleh perokok aktif atau pengguna obat-obatan tertentu.
Lidah asin akibat mulut kering biasanya juga diikuti gejala- gejala lain, seperti sensasi lengket di mulut, bau mulut, sakit tenggorokan, dan suara serak.
Untuk mengatasi mulut kering, Anda perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh minimal delapan gelas per hari. Hindari juga makan makanan manis untuk sementara waktu.
Selain itu, Anda juga bisa mengunyah permen karet bebas gula untuk memancing produksi air liur. Dengan begitu, mulut akan lembap dan mengurangi sensasi lidah asin.
2. Dehidrasi
Dehidrasi ialah salah satu penyebab lidah asin dan mulut kering. Saat tubuh kekurangan cairan, kadar garam dalam tubuh jadi tidak seimbang dan menyebabkan liur terasa lebih asin.
Gejala dehidrasi biasanya juga diikuti dengan rasa haus berlebih, jarang buang air kecil, warna urine gelap atau keruh, kelelahan, pusing, hingga sakit kepala.
Cara terbaik untuk mengatasi dehidrasi tentunya dengan memperbanyak minum air putih, yakni minimal delapan gelas per hari.
Apabila aktivitas Anda cenderung padat atau sedang sakit, porsi air putih yang diminum tentu bisa diperbanyak sesuai kebutuhan.
3. Gusi berdarah
Munculnya sensasi lidah asin atau mulut terasa logam mungkin bisa jadi tanda gusi berdarah.
Hal ini umumnya terjadi setelah makan makanan yang bertekstur tajam, seperti keripik ataupun menggosok gigi terlalu keras hingga mengakibatkan perdarahan pada gusi.
Namun, bila gusi Anda sering berdarah setelah menyikat gigi dan memakai benang gigi, kondisi ini mungkin menandakan adanya radang gusi atau gingivitis.
Gingivitis cukup umum terjadi yang bisa menimbulkan gejala berupa gusi kemerahan, bengkak, dan terasa lunak saat disentuh.
https://hellosehat.com/gigi-mulut/gejala-penyakit-gusi/
4. Infeksi mulut
Jika peradangan pada gusi tidak segera diobati, lama-kelamaan kondisi ini bisa memicu infeksi gusi atau yang juga disebut dengan periodontitis.
Gejala periodontitis ini meliputi lidah terasa asin, bau mulut, gigi goyang dan copot, abses gusi, hingga keluarnya nanah dari dalam gusi.
Infeksi mulut ini sebetulnya tidak membahayakan dan dapat disembuhkan bila Anda mengambil langkah cepat untuk mengobatinya.
Bahkan, seperti dikutip dari American Dental Association, infeksi yang dibiarkan begitu saja bisa memicu komplikasi penyakit gusi, seperti penyakit jantung dan stroke.
5. Post-nasal drip
Post-nasal drip terjadi saat lendir diproduksi dalam jumlah berlebihan sehingga muncul sensasi lendir tertelan pada bagian belakang tenggorokan.
Saat lendir bercampur dengan air liur, inilah yang menimbulkan rasa asin pada lidah. Anda juga akan mengalami hidung mampet, meler, dan sulit napas karenanya.
Untuk mengatasi lidah terasa asin akibat post-nasal drip, segeralah minum banyak air putih dan obat flu yang mengandung antihistamin.
Anda juga bisa menggunakan obat semprot hidung untuk mengatasi hidung mampet. Apabila gejalanya tak kunjung sembuh, konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
6. Refluks asam lambung
Selain membuat perut perih, refluks asam lambung (GERD) dapat membuat lidah terasa asin.
Sebuah studi dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility (2017) menemukan GERD dapat memengaruhi kemampuan orang untuk mengecap rasa, termasuk rasa asin.
Gastroesophageal reflux disease ini biasanya diikuti gejala, seperti nyeri ulu hati, dada terasa panas (heartburn), mual, muntah, batuk, suara serak, dan berat badan turun drastis.
Apabila tidak ditangani dengan baik, GERD bisa menyebabkan komplikasi, mulai dari Barrett esophagus hingga kanker tenggorokan.
https://hellosehat.com/gigi-mulut/gusi-mulut/mulut-terasa-asam/
7. Kekurangan gizi
Kekurangan gizi yang parah dapat membuat lidah dan mulut terasa asin. Umumnya, wajah juga akan tampak pucat, jantung berdebar, kelelahan, hingga mati rasa pada kaki dan tangan.
Dikutip dari Cleveland Clinic, dysgeusia atau gangguan pada indra pengecap ini bisa terjadi bila tubuh Anda kekurangan zat gizi tertentu, seperti vitamin B12 dan vitamin C.
Gangguan ini bisa diatasi dengan memenuhi asupan vitamin tersebut. Contohnya, kalau Anda kekurangan vitamin B12, coba perbanyak makan tahu, tempe, telur, atau jamur.
Sementara itu, bila Anda kekurangan vitamin C, atasi dengan memperbanyak makan jeruk, jambu biji, cabai, mangga, dan stroberi.
8. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren terjadi saat sistem imun tubuh menyerang semua kelenjar yang memproduksi cairan, termasuk kelenjar air liur dan kelenjar air mata.
Akibatnya, produksi air liur jadi terhambat dan menyebabkan mulut terasa asin dan mata kering.
Gangguan ini tidak datang sendirian. Dalam beberapa kasus, sindrom Sjorgen biasanya diikuti dengan penyakit autoimun lain, seperti lupus, rematik, dan multiple sclerosis.
Selain dapat diatasi dengan minum air putih yang banyak, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi gejalanya.
9. COVID-19
Lidah terasa asin juga bisa menjadi gejala COVID-19. Penyakit ini disebabkan infeksi virus SARS-CoV-2 yang masuk melalui hidung dan mulut.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Scientific Reports (2022) menemukan bahwa 45% pasien yang positif COVID-19 mengalami keluhan pada fungsi penciuman dan pengecapan mereka.
Orang yang terinfeksi coronavirus ini mungkin mengalami dysgeusia, yakni kondisi berubahnya persepsi rasa sehingga lidah bisa terasa manis, asam, asin, pahit, atau logam.
Menurut penelitian, COVID-19 juga dapat menyebabkan hilangnya semua rasa atau ageusia pada sebagian pasien yang positif.
Apakah lidah terasa asin bisa disembuhkan?
- Dalam kebanyakan kasus, rasa asin pada lidah dan mulut akan hilang setelah penyebab yang mendasarinya ditangani.
- Untuk mengurangi sensasi tidak nyaman pada mulut, Anda bisa minum banyak air putih, berhenti merokok, serta menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik.
- Jika gejala ini tak kunjung hilang lebih dari beberapa minggu, segera konsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]