backup og meta

11 Prinsip Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sehari-hari

Kesehatan gigi dan mulut yang buruk bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, seperti sariawan, gusi bengkak, bau mulut, dan gigi berlubang. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda dengan baik?

11 Prinsip Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sehari-hari

Ragam cara mudah menjaga kesehatan gigi dan mulut

Lingkungan mulut yang kotor, asam, dan lembap, bisa menyebabkan bakteri mulut penyebab penyakit mudah berkembang biak.

Tak hanya pada mulut, bakteri ini bisa masuk ke aliran darah dan menuju organ tubuh lainnya.

Salah satu bakteri berbahaya yang dapat menyebar dan memicu gangguan pada organ tubuh ialah Porphyromonas gingivalis (Pg). Bakteri ini diketahui menyebabkan masalah gusi.

Sebuah studi dalam jurnal Science Advances (2019) menemukan bahwa jumlah bakteri Pg di dalam otak pengidap Alzheimer lebih tinggi ketimbang otak orang yang sehat. 

Oleh sebab itu, Anda harus senantiasa menerapkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan kebiasaan sehari-hari seperti berikut ini.

1. Jangan menyikat gigi terlalu keras

penyebab bau mulut

Tujuan utama menyikat gigi ialah menghilangkan plak gigi. Namun bila melakukannya terlalu keras, hal ini malah bisa mengikis enamel sehingga membuat gigi jadi lebih sensitif. 

Di samping itu, cara sikat gigi yang tidak benar juga bisa membuat plak gigi malah menumpuk dan mengeras. Lama-kelamaan, ini bisa menyebabkan radang gusi (gingivitis). 

Teknik menyikat gigi yang benar harus Anda lakukan secara lembut. Lakukan juga gerakan memutar dan memijat gigi dengan durasi sekitar dua menit.

2. Menyikat gigi secara rutin

Dikutip dari Mayo Clinic, Anda sebaiknya rutin menyikat gigi dua kali sehari, yakni pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. 

Menyikat gigi pada waktu-waktu tersebut membantu untuk membersihkan sisa makanan serta plak yang mengandung bakteri di dalamnya.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk menyikat lidah. Hal ini berguna menghilangkan kotoran yang menempel pada lidah sehingga menjaga kesehatan gigi dan mulut secara utuh.

3. Gunakan pasta gigi ber-fluoride

Fluoride atau fluor adalah unsur alami yang dapat Anda temukan dalam kandungan pasta gigi.

Kandungan mineral ini akan diserap tubuh, kemudian digunakan oleh sel-sel yang membangun gigi Anda dalam menguatkan lapisan enamel gigi. 

Fluor juga merupakan pertahanan utama terhadap kerusakan gigi. Mineral ini bekerja dengan cara memerangi kuman dan memberikan perlindungan alami untuk gigi Anda. 

4. Gunakan benang gigi

Apabila Anda tidak sempat menyikat gigi sehabis makan, Anda bisa mencegah terjadinya sakit gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss). 

Kebiasaan menggunakan benang gigi akan membantu membersihkan partikel makanan serta plak gigi yang tersangkut pada sela-sela gigi setelah Anda makan.

Dibandingkan dengan bulu sikat gigi, penggunaan benang gigi mampu membersihkan kotoran yang menumpuk pada area yang sulit dijangkau. 

https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/waktu-memakai-benang-gigi/

5. Berkumur dengan obat kumur atau larutan garam

cara memilih obat kumur saat puasa

Selain mengusir bau mulut, obat kumur bisa Anda andalkan untuk mencegah sakit gigi. Obat kumur membantu mengontrol pertumbuhan bakteri dan mengurangi pada gigi dan mulut.

Jika Anda tidak memiliki obat kumur, Anda juga bisa menggunakan cara alami untuk menjaga kesehatan gigi, salah satunya berkumur dengan larutan air garam.

Peneliti dari Oral Health Sciences Centre, India menemukan larutan garam sama efektifnya dengan chlorhexidine untuk mencegah peradangan setelah operasi gigi dan mulut.

6. Mengunyah permen karet

Mengunyah permen karet bebas gula membantu meningkatkan produksi air liur di dalam mulut. 

Peningkatan produksi air liur ini selanjutnya akan menetralkan dan menghilangkan asam yang dihasilkan pada saat bakteri dalam plak gigi mengurai sisa-sisa makanan.

Ketika Anda mengunyah permen karet, air liur juga dapat membantu dalam mengurangi plak, memperkuat gigi, dan mencegah terjadinya gigi berlubang.

7. Jangan merokok

Kandungan tembakau dalam rokok dapat menyebabkan gigi menguning dan bibir menghitam. 

Dalam kondisi yang lebih parah, merokok juga meningkatkan risiko Anda terkena penyakit gusi, kehilangan gigi, dan bahkan kanker mulut. 

Maka dari itu, ada baiknya Anda berhenti merokok. Kunjungi juga dokter gigi guna memastikan melakukan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan benar.

8. Minum lebih banyak air

Air merupakan minuman terbaik untuk kesehatan Anda, termasuk juga bagi kesehatan mulut. 

Minum air bisa membantu membersihkan beberapa efek negatif dari makanan dan minuman yang menempel pada gigi Anda. 

Dengan minum air putih, Anda juga dapat mencegah mulut kering yang bisa menyebabkan gangguan mulut lain, seperti bau mulut dan kerusakan gigi.

https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-gigi/benarkah-sering-minum-dingin-bisa-jadi-penyebab-gigi-makin-sensitif/

9. Batasi konsumsi makanan yang manis dan asam

Makanan manis diabetes

Konsumsi makanan manis memang sebaiknya tidak berlebihan. Makanan jenis ini akan diubah menjadi asam oleh bakteri mulut yang kemudian dapat menggerogoti enamel gigi Anda. 

Konsumsi makanan atau minuman asam juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang (karies)

Sebagai salah satu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, ada baiknya Anda membatasi konsumsi makanan manis dan asam setiap harinya. 

10. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Sama halnya dengan air, konsumsi makanan yang bergizi juga baik untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda. 

Makanan sehat dan bergizi, yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, protein hewani dan nabati, serta produk susu bisa memberikan vitamin dan mineral yang tubuh Anda butuhkan. 

Sebuah studi dalam jurnal Clinical Oral Investigations (2016) menemukan bahwa omega-3 dari ikan dan makanan laut memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa menurunkan risiko penyakit gusi.

11. Rutin periksa gigi ke dokter

Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang satu ini memang sebaiknya rutin Anda lakukan. 

Walaupun setiap orang mempunyai kondisi gigi dan mulut yang berbeda, para ahli umumnya menyarankan untuk periksa gigi secara rutin setiap enam bulan sekali.

Rutin memeriksakan gigi ke dokter bisa membantu Anda mendeteksi masalah mulut atau gigi sedini mungkin guna mencegah komplikasi lebih serius.

Sementara itu, bila Anda merasakan keluhan sakit gigi  yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter gigi guna memperoleh penanganan yang tepat.

Kesimpulan

  • Mempraktikkan cara menjaga gigi dan mulut yang baik sejak bayi hingga dewasa dapat membantu mencegah gigi berlubang, penyakit gusi, dan masalah lainnya.
  • Perawatan bisa dilakukan dengan menyikat gigi rutin, memakai benang gigi dan obat kumur, makan makanan sehat, tidak merokok, dan rutin periksa gigi ke dokter.
  • Segera konsultasi dengan dokter gigi bila mengalami keluhan, seperti sakit gigi, gusi bengkak dan berdarah, mulut kering, hingga bau mulut.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Taking care of your teeth and mouth. (2020). National Institute on Aging. Retrieved October 31, 2022, from https://www.nia.nih.gov/health/taking-care-your-teeth-and-mouth

Tooth Decay. (2019). National Institute of Dental and Craniofacial Research. Retrieved October 31, 2022, from https://www.nidcr.nih.gov/health-info/tooth-decay

Oral health: A window to your overall health. (2021). Mayo Clinic. Retrieved October 31, 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/dental/art-20047475

When and how often should you brush your teeth?. (2021). Mayo Clinic. Retrieved October 31, 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/expert-answers/brushing-your-teeth/faq-20058193

Toothache: First aid. (2018). Mayo Clinic. Retrieved October 31, 2022, from https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-toothache/basics/art-20056628

Chewing Gum. (2021). American Dental Association. Retrieved October 31, 2022, from https://www.ada.org/resources/research/science-and-research-institute/oral-health-topics/chewing-gum

Smoking and oral health. (2022). Oral Health Foundation. Retrieved October 31, 2022, from https://www.dentalhealth.org/smoking-and-oral-health

Tips for Good Oral Hygiene and Healthy Smiles. (2017). University of Illinois Chicago. Retrieved October 31, 2022, from https://dentistry.uic.edu/news-stories/tips-for-good-oral-hygiene-and-healthy-smiles/

4 Ways Drinking Water Improves Your Smile. (2017). University of Illinois Chicago. Retrieved October 31, 2022, from https://dentistry.uic.edu/news-stories/4-ways-drinking-water-improves-your-smile/

Dominy, S. S., Lynch, C., Ermini, F., Benedyk, M., Marczyk, A., Konradi, A., Nguyen, M., Haditsch, U., Raha, D., Griffin, C., Holsinger, L. J., Arastu-Kapur, S., Kaba, S., Lee, A., Ryder, M. I., Potempa, B., Mydel, P., Hellvard, A., Adamowicz, K., Hasturk, H., … Potempa, J. (2019). Porphyromonas gingivalis in Alzheimer’s disease brains: Evidence for disease causation and treatment with small-molecule inhibitors. Science advances, 5(1), eaau3333. https://doi.org/10.1126/sciadv.aau3333

Gupta, S., Jain, A., & Singla, M. (2021). Is saltwater mouth rinse as effective as chlorhexidine following periodontal surgery?. Evidence-based dentistry, 22(4), 130–131. https://doi.org/10.1038/s41432-021-0227-6

Chee, B., Park, B., Fitzsimmons, T., Coates, A. M., & Bartold, P. M. (2016). Omega-3 fatty acids as an adjunct for periodontal therapy-a review. Clinical oral investigations, 20(5), 879–894. https://doi.org/10.1007/s00784-016-1750-2

Versi Terbaru

01/11/2022

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.


Artikel Terkait

Menguak Manfaat Air Garam untuk Kesehatan Mulut

3 Cara Memutihkan Gigi dengan Bahan Alami yang Tersedia di Rumah


Ditinjau oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF) · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 01/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan