Luka adalah kerusakan pada kulit atau jaringan di bawahnya akibat cedera fisik. Luka terdiri dari beberapa jenis yang berbeda, salah satunya adalah luka terbuka.
Seringnya, luka terbuka hanyalah berupa luka kecil yang bisa sembuh dalam waktu dekat, tapi ada juga luka yang bersifat serius sehingga harus ditangani oleh petugas profesional. Simak penjelasan seputar luka terbuka berikut ini.
Apa itu luka terbuka?
Sebuah luka dikatakan terbuka jika luka tersebut merusak lapisan kulit paling luar. Lapisan kulit yang rusak ini akan memperlihatkan jaringan di bawahnya. Bila tidak segera ditangani, jaringan bawah yang terpapar dengan lingkungan luar dapat berisiko terkena infeksi.
Ketika luka telah terinfeksi, hal ini akan memperlama proses penyembuhan luka. Bakteri dan kotoran juga dapat mengeluarkan zat-zat racun yang turut mempersulit kesembuhan luka. Oleh karena itu, penting untuk mencegah infeksi yang berdampak negatif terhadap pemulihan luka.
Berdasarkan tingkat keparahannya, luka terbuka dibagi menjadi klasifikasi sebagai berikut.
- Superficial: luka dengan intensitas yang paling ringan, hanya mengenai lapisan epidermis (lapisan kulit terluar).
- Partial thickness: lebih dalam dari luka superficial, luka ini merusak lapisan epidermis dan lapisan dermis bagian atas.
- Full thickness: luka telah meliputi kerusakan jaringan subkutan, yaitu tempat di mana lemak, kelenjar keringat, dan sel kolagen terletak.
- Deep and complicated: jenis luka terparah, kedalamannya telah mencapai otot, tulang, atau organ tubuh.
Jenis-jenis luka terbuka dan penyebabnya
Luka terbuka terdiri beberapa jenis yang berbeda. Jenis-jenis ini tentunya penting untuk Anda ketahui karena masing-masing memiliki perbedaan cara penanganannya.
1. Abrasi (luka lecet)
Abrasi atau lebih sering disebut luka lecet adalah luka yang timbul karena gesekan kulit pada permukaan yang keras dan kasar. Luka ini dapat menyebabkan terkikisnya sedikit lapisan kulit terluar (epidermis).
Luka lecet termasuk ke dalam jenis luka ringan dan paling sederhana dalam penanganannya. Durasi penyembuhan luka juga biasanya tidak akan memakan waktu yang lama. Lecet hanya akan menimbulkan perdarahan minimal dan mayoritas sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Meski demikian, bila area lecetnya lebih luas atau mengenai bagian atas dermis, luka dapat menimbulkan munculnya jaringan parut setelah sembuh nanti.
2. Laserasi (luka gores)
Dikenal juga sebagai luka gores pada kulit, laserasi adalah luka terbuka yang menyebabkan jaringan di bawahnya terpotong atau robek.
Seringnya, luka ini disebabkan oleh kecelakaan di dapur saat menggunakan pisau atau peralatan tajam lainnya. Luka ini tidak melibatkan pengikisan lapisan epidermis.
3. Luka bakar
Luka bakar bisa disebabkan oleh kontak dengan suhu panas yang berlebih, tapi terkadang juga dapat disebabkan oleh kontak dengan benda atau udara dengan suhu dingin ekstrem dalam waktu yang lama.
Luka bakar dapat muncul dalam keadaan ringan atau parah. Pada luka bakar yang parah, efeknya bisa membuat seseorang mengalami syok atau bahkan terancam jiwanya.
Penyebabnya bervariasi, mulai dari paparan sinar matahari, kontak dengan api, listrik, atau bahan kimiawi yang terkandung dalam produk-produk tertentu.
4. Luka tusuk

Luka tusuk muncul karena kontak kulit dengan benda tajam yang runcing seperti paku atau jarum. Seringnya, luka ini tidak mengeluarkan banyak darah. Namun, luka tusuk lebih berisiko menjadi infeksi, terutama bila tusukannya dalam.
Sebabnya, area yang tertusuk lebih dalam lembab dan hangat, sehingga dapat menjadi tempat yang ideal untuk perkembangbiakan bakteri. Selain itu, luka tusuk juga cenderung sulit untuk dibersihkan.
5. Luka lepuh
Luka terbuka yang melepuh ini seringnya diakibatkan oleh sentuhan benda yang sangat panas seperti ketika kulit terkena knalpot. Terkadang kulit yang melepuh juga bisa disebabkan oleh gesekan atau reaksi alergi pada zat tertentu.
Cara mengatasi luka terbuka
Bila lukanya cenderung ringan, luka terbuka dapat ditangani sendiri di rumah. Tentunya hal yang harus dilakukan setelah kulit terluka adalah memberikan pertolongan pertama.
Sebenarnya, setiap jenis luka membutuhkan penanganan yang berbeda. Akan tetapi secara garis besarnya, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk luka ringan.
Pertama, cuci tangan sebelum melakukan pertolongan untuk mencegah kontaminasi pada luka. Kemudian, bersihkan luka dengan air mengalir.
Memang, terdapat anggapan bahwa luka terbuka sebaiknya tidak boleh terkena air karena air sendiri belum tentu bersih dan bebas dari kuman. Dikhawatirkan hal ini dapat menyebabkan infeksi dan memperparah luka, sehingga penyembuhan juga akan menjadi lebih lama.