Penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme bisa menular pada manusia melalui berbagai cara. Pasalnya, organisme penyebab penyakit (patogen) memang bisa ditemukan di mana-mana. Sebagian besar jenis mikroorgansime, seperti virus, masuk ke dalam tubuh melalui percikan air liur dan udara. Anda juga bisa terinfeksi akibat konsumsi makanan yang mengandung bakteri. Bukan hanya itu, masih terdapat banyak cara penularan penyakit infeksi lainnya baik secara langsung maunpun tidak. Simak ulasan lengkapnya di sini.
Bagaimana penyakit infeksi bisa menyebar?
Menurut studi berjudul Infectious Disease Epidemiology, infeksi terjadi ketika patogen atau agen infeksi masuk ke dalam tubuh dan mulai memperbanyak jumlahnya.
Kondisi ini bisa mengarah pada infeksi klinis di mana replikasi patogen mengakibatkan kerusakan pada sel-sel sehat sehingga menimbulkan gejala atau gangguan kesehatan.
Kondisi ini bisa mengarah pada infeksi klinis saat patogen memperbanyak diri (replikasi) sehingga mengakibatkan kerusakan pada sel-sel sehat.
Alhasil, tubuh mengalami gejala tertentu. Agen infeksi yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia di antaranya adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Namun, penyakit infeksi hanya dapat berlangsung ketika sebelumnya terjadi penularan. Setidaknya terdapat tiga hal yang memungkinkan terjadinya penyebaran penyakit infeksi, yaitu:
1. Sumber infeksi
Sumber infeksi adalah mikroorganisme penyebab penyakit. Patogen ini bisa berasal dari dalam tubuh manusia, hewan, atau lingkungan tertentu.
Tidak semua orang yang terinfeksi pasti mengalami sakit, seseorang bisa juga mengalami infeksi tanpa menunjukkan gejala apa pun dan berisiko menularkannya kepada orang lain.
Begitu pula dengan hewan, infeksi virus atau bakteri tertentu pada beberapa hewan tidak selalu membuat mereka menunjukkan gejala penyakit.
Namun, terdapat patogen yang berasal dari hewan kemudian menimbulkan penyakit saat menginfeksi manusia (zoonosis).
Selain hewan, lingkungan bisa menjadi sumber infeksi, contohnya tanaman dan tanah. Sementara air bisa menyebarkan penyakit pneumonia akibat infeksi bakteri Legionella pneumophila.
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-bakteri/perbedaan-bakteri-dan-virus/
2. Orang yang berisiko terinfeksi
Setiap orang yang belum memiliki antibodi terhadap penyakit infeksi tertentu menjadi orang yang berisiko tertular.
Seseorang yang belum memiliki antibodi bisa karena belum melakukan vaksinasi maupun belum pernah terinfeksi penyakit tersebut.
3. Cara penularan
Kuman penyebab penyakit tidak berpindah ke tubuh orang lain dengan sendirinya, melainkan dengan cara penularan tertentu.
Akan tetapi, tidak semua penyakit infeksi memiliki cara penularan yang sama. Hal ini tergantung dari sumber infeksi.
Jika sumber infeksi penyakit adalah manusia, ia bisa menyebarkan kuman yang berada di dalam tubuhnya saat batuk, bersentuhan, berinteraksi dekat, atau berbagi peralatan makan dengan orang lain.
Cara penularan penyakit tentunya berbeda ketika hewan atau lingkungan yang menjadi sumber infeksinya.
Beragam cara penularan penyakit infeksi
Agen infeksi seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara.
Berdasarkan penularan langsung dan tidak langsung, berikut ini adalah berbagai cara agen infeksi menyebar:
Penularan langsung
Pada penularan langsung, agen infeksi ditularkan (transmisi) dari sumber infeksi ke orang yang berisiko terinfeksi melalui kontak langsung.
Berikut kontak langsung yang bisa menjadi media penularan penyakit infeksi:
Kontak langsung
Interaksi yang melibatkan sentuhan kulit dengan kulit seperti berjabat tangan, berciuman, hubungan seksual, dan kontak antara luka terbuka dapat menjadi jalur masuknya agen infeksi ke dalam tubuh.
Dalam penularan secara langsung, agen infeksi biasanya terdapat pada partikel kulit atau cairan tubuh seperti air liur, cairan kelamin, dan darah.
Virus penyebab peradangan di kelenjar air liur (gondongan) bisa ditularkan melalui ciuman. Penyakit infeksi virus lain, seperti HIV dan herpes simpleks, menular melalui hubungan seksual.
Bersentuhan langsung dengan ruam cacar air juga bisa membuat Anda tertular penyakit tersebut.
Cara penularan langsung lainnya terjadi antara ibu dengan bayinya melalui proses persalinan. Penyakit yang umum ditularkan melalui persalinan adalah hepatitis B, herpes simpleks, dan klamidia.
Agen infeksi yang berasal dari hewan umumnya ditularkan melalui gigitan, seperti penyakit rabies.
Selain itu, menyentuh tanaman atau tanah dapat menjadi cara penularan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur.
Percikan air lur (droplet)
Droplet adalah partikel dalam percikan air liur yang dikeluarkan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
Cara penularan penyakit infeksi ini termasuk yang paling umum terjadi, seperti pada penyakit infeksi pernapasan, pertusis, dan meningitis meningokokus.
Penularan agen infeksi dari droplet bisa terjadi secara langsung ketika droplet yang dikeluarkan tidak jatuh ke permukaan kulit atau benda, melainkan masuk ke dalam tubuh melalui hidung saat bernapas.
Penularan melalui droplet mungkin terjadi ketika Anda melakukan kontak tatap muka secara langsung dalam jarak kurang dari 2 meter atau setidaknya selama 10-15 menit, seperti pada penyakit flu.
Interaksi di ruang tertutup bersama orang yang terinfeksi selama 1 jam atau lebih juga memungkinkan penyebaran penyakit infeksi melalui droplet, salah satu contohnya pada penyakit COVID-19.