backup og meta

Hati-Hati, Ini Penyebab Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Dalam istilah medis, janin tidak berkembang disebut blighted ovum atau hamil kosong. Apa bedanya dengan Intra Uterine Growth Restriction (IUGR)? Itu adalah kondisi kesehatan ketika janin sempat berkembang, tetapi gagal tumbuh di pertengahan usia kehamilan. Lalu, apa penyebab janin tidak berkembang di masa kehamilan? Berikut penjelasannya.

Hati-Hati, Ini Penyebab Janin Tidak Berkembang yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

Penyebab janin tidak berkembang

Umumnya, sel telur yang sudah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio di hari ke-10 kehamilan. 

Kemudian plasenta mulai berkembang dan hormon kehamilan meningkat.

Namun, pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang sudah dibuahi gagal membelah diri menjadi embrio. 

Mengutip dari American Pregnancy Association, kondisi janin tidak berkembang biasanya terjadi di trimester pertama dan sebelum Anda menyadari sedang hamil.

Lalu, kenapa janin bisa tidak berkembang di dalam kandungan?

Berikut beberapa penyebab janin gagal berkembang di dalam kandungan yang perlu ibu hamil waspadai:

1. Kerusakan kromosom

Dalam buku berjudul Anembryonic Pregnancy, kelainan atau kerusakan kromosom bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang di dalam kandungan, kemudian memicu keguguran

Trisomi adalah jenis kelainan kromosom yang sering menjadi sebab janin tidak berkembang. Setidaknya, 30 persen janin yang memiliki trisomi berakhir dengan keguguran. 

Jenis trisomi 16 bisa memicu pertumbuhan embrio yang belum sempurna dan membentuk kantung kosong.

Sementara jenis trisomi lain sering mengakibatkan kematian embrio dini, sebelum jadi janin. Kerusakan kromosom ini bukan disebabkan oleh Anda dan pasangan.

Maka, Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri dan orang lain terhadap penyebab janin tidak berkembang yang satu ini.

2. Faktor genetik

Bila dalam keluarga Anda ada yang pernah mengalami kondisi serupa, hal ini bisa berpengaruh dan menjadi sebab janin tidak berkembang.

Kondisi kelainan genetik ini dipengaruhi oleh pembelahan sel yang tidak normal, seperti:

Pembelahan sel yang tidak normal ini bisa memicu perdarahan pada vagina sampai keguguran.

3. Stres

Mengutip dari Mayo Clinic, stres yang sangat parah bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan ibu hamil dan menjadi penyebab janin tidak berkembang.

Janin tidak berkembang atau hamil kosong termasuk dalam kondisi keguguran.

Setidaknya, 10-20 persen ibu hamil mengalami keguguran. Kondisi ini paling banyak terjadi di awal kehamilan ketika wanita belum menyadari dirinya sedang hamil.

4. Penyakit tuberkulosis

Tuberkulosis atau penyakit yang menyerang pernapasan ini ternyata bisa mengganggu fungsi organ reproduksi wanita.

Ibu hamil yang memiliki penyakit tuberkulosis dan infeksi saluran reproduksi, memiliki kemungkinan mengalami janin tidak berkembang, daripada yang sehat. 

Komplikasi dari saluran reproduksi yang mencakup perlekatan di dalam rahim (intrauterine) yang bisa menghambat implantasi dan pertumbuhan embrio.

5. Gangguan imun

Kondisi kesehatan ini juga menjadi penyebab janin tidak berkembang. Salah satu gangguan imun yang paling umum adalah autoimun.

Pada kondisi ini, tubuh wanita menolak embrio yang ditanamkan ke dalam rahim, sehingga menyebabkan gagal berkembang dan akhirnya keguguran.

6. Faktor hormonal

Hamil kosong atau janin tidak berkembang bisa disebabkan oleh faktor hormonal, seperti:

Pada dasarnya, penyebab dari janin tidak berkembang sulit untuk dipastikan.

Namun, hal yang dijelaskan di atas adalah kondisi kesehatan yang paling sering terlihat saat ibu hamil mengandung janin tidak berkembang.

Meski janin tidak berkembang, Anda tetap merasakan tanda-tanda hamil, seperti terlambat menstruasi dan hasil test pack menunjukkan dua garis atau positif. 

Akan tetapi, ketika plasenta berhenti tumbuh dan kadar hormon menurun, perlahan tanda hamil akan hilang.

Kemudian Anda akan mengalami kram perut dan perdarahan dari vagina untuk meluruhkan janin yang tidak berkembang.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Blighted ovum: What causes it?. (2020). Retrieved 23 December 2020, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pregnancy-loss-miscarriage/expert-answers/blighted-ovum/faq-20057783

Blighted ovum. (2020). Retrieved 23 December 2020, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/blighted-ovum

Blighted Ovum | the American Pregnancy Association. (2017). Retrieved 23 December 2020, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/blighted-ovum-818/

Blighted ovum (anembryonic pregnancy) – The Miscarriage Association. (2020). Retrieved 23 December 2020, from https://www.miscarriageassociation.org.uk/information/miscarriage/blighted-ovum-anembryonic-pregnancy/

Chaudhry, K., Tafti, D., & Siccardi, M. (2020). Anembryonic Pregnancy. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499938/

Versi Terbaru

13/09/2021

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Intra Uterine Growth Restriction (IUGR): Ketika Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan

Ibu Makan Pedas saat Hamil, Boleh atau Tidak? Ini Jawabannya!


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 13/09/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan