Beberapa dari ibu hamil muda mungkin pernah diharuskan untuk bed rest atau tirah baring. Terkadang bed rest dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ibu selama hamil dan janinnya. Ingin tahu lebih lanjut mengenai bed rest saat hamil? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu bed rest untuk ibu hamil?

Beberapa ibu hamil dalam kondisi tertentu mungkin butuh untuk bed rest. Pada saat bed rest, ibu diharuskan untuk lebih banyak istirahat.
Sesuai dengan namanya, bed rest saat hamil artinya adalah istirahat di tempat tidur, rumah, atau rumah sakit, serta membatasi akitivitas yang biasa dilakukan selama beberapa waktu.
Bed rest bukan berarti Anda harus menghabiskan waktu Anda di atas tempat tidur seharian. Anda masih bisa beraktivitas di dalam rumah, tapi bukan aktivitas yang berat.
Namun, dalam kasus tertentu, bed rest saat hamil artinya Anda hanya dalam posisi duduk atau berbaring. Anda hanya diperbolehkan untuk bangun saat Anda ingin pergi ke toilet atau kamar mandi.
Rupanya, bagaimana bentuk bed rest untuk ibu hamil ini tergantung dari kondisi ibu hamil.
Dokter tentu akan memberi tahu Anda hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest. Jadi, Anda tidak perlu khawatir.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Apa tujuannya?
Bed rest saat hamil tentu dilakukan untuk tujuan tertentu, yang mempertimbangkan kondisi Anda dan janin dalam kandungan, seperti.
- Memberikan kesempatan bagi tubuh untuk bekerja normal atau pulih kembali.
- Mengurangi stres.
- Menurunkan tekanan darah (bagi yang menderita tekanan darah tinggi).
- Menghindari risiko kelahiran prematur.
- Meningkatkan aliran darah ibu ke plasenta.
- Membantu meningkatkan berat badan janin dalam kandungan.
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/sayuran-yang-bagus-untuk-ibu-hamil/
Penyebab ibu hamil harus bed rest

Anda tidak perlu sedih bila dianjurkan dokter untuk bed rest. Pasalnya, hal tersebut dilakukan bukan tanpa sebab.
Dokter membuat keputusan ini guna menjaga kesehatan Anda dan calon bayi selama masa kehamilan.
Beberapa kondisi ibu hamil yang mungkin perlu untuk bed rest, di antaranya sebagai berikut.
- Preeklampsia, eklampsia, atau tekanan darah tinggi.
- Berisiko melahirkan prematur.
- Perubahan pada serviks (leher rahim), terutama jika Anda hamil anak kembar atau memiliki riwayat inkompetensi serviks.
- Kehamilan kembar karena lebih berisiko.
- Pertumbuhan dan perkembangan janin yang buruk.
- Diabetes gestasional.
- Perdarahan terutama di trimester pertama.
- Komplikasi plasenta, seperti abrupsio plasenta, plasenta previa, dan plasenta akreta.
Seperti apa posisi terbaik untuk bed rest saat hamil?
Posisi terbaik untuk bed rest atau tirah baring saat hamil biasanya tergantung pada kondisi dan masalah kesehatan apa yang sedang ditangani atau dicegah oleh dokter.
Mengutip American Pregnancy Association, dalam kebanyakan kasus, dokter akan meminta Anda untuk tidur dengan posisi miring kiri, kemudian lutut atau pinggul ditekuk, atau dengan menggunakan bantal yang dipakai di antara lutut.
Selain itu, dokter juga mungkin akan meminta Anda untuk berbaring telentang sambil ditopang dengan bantal hamil atau berbaring telentang dengan pinggul atau kaki lebih tinggi dari bahu.
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/6-cara-suami-mendukung-istri-saat-hamil/
Efek samping yang mungkin ditimbulkan

Meski bed rest saat hamil dilakukan untuk kebaikan ibu dan janin, tapi terkadang juga dapat memberikan efek samping bagi Anda.
Seharian dalam posisi duduk atau tidur dan tidak melakukan kegiatan apapun, tentu dapat membuat tubuh Anda menjadi sakit.
Menghabiskan waktu lama di atas tempat tidur dapat membuat otot dan sendi Anda terasa sakit dan nyeri.
Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah atau tromboemboli, terutama di bagian kaki. Tidak banyak beraktivitas juga bisa membuat berat badan naik drastis.
Bagaimana tidak, ibu hamil yang harus bed rest tentu akan minim pergerakan, sedangkan asupan makanannya cenderung lebih banyak.
Tidak hanya itu, Anda mungkin juga merasa bosan secara emosional. Hal ini membuat risiko untuk mengalami kecemasan, stres, rasa bersalah, dan mood swing meningkat.
Emosi yang negatif ini tentu dapat menghambat pemulihan kondisi Anda dan memengaruhi janin di dalam kandungan.
Hal-hal yang perlu diketahui saat bed rest untuk ibu hamil
Untuk menghindari efek negatif dari bed rest, sebaiknya tanya kepada dokter Anda, apa saja yang boleh dan tidak dilakukan saat bed rest.
Berikut adalah beberapa hal-hal yang boleh Anda lakukan saat bed rest.
- Tetap beraktivitas. Misalnya, seperti berjalan di sekitar kamar Anda, membaca buku, menonton tv, bermain internet, dan lain sebagainya.
- Mengonsumsi makanan bergizi. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang sehat. Jika Anda tidak bisa makan banyak dalam sekali waktu, Anda bisa makan dalam porsi sedikit tapi lebih sering.
- Banyak minum air putih. Hal ini dilakukan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Minum banyak air juga dapat membantu Anda terhindar dari sembelit, mengingat Anda hanya melakukan sedikit aktivitas.
- Tidur atau duduk dalam posisi yang nyaman. Berbaring menghadap ke kiri dapat membantu melancarkan aliran darah ke janin. Jika Anda sudah selesai makan, usahakan jangan langsung tidur. Sebaiknya duduklah sebentar terlebih dahulu untuk mencegah heartburn.
Sementara itu, terdapat sejumlah aturan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil saat bed rest, meliputi.
- Olahraga. Meski tidak dianjurkan, tapi Anda masih bisa melakukan olahraga ringan di atas tempat tidur agar sirkulasi darah Anda tetap terjaga, seperti menggerak-gerakkan tangan atau meremas bola.
- Melakukan pijat. Hindari melakukan pijat di area sekitar pinggang dan perut untuk sementara waktu guna melindungi kandungan Anda.
Itulah serba-serbi bed rest untuk ibu hamil. Tentunya, syarat bed rest saat hamil muda dilakukan dengan tujuan utama yakni membatasi aktivitas ibu.
























