backup og meta

Sembelit Setelah Operasi Caesar? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Turun Berok (Hernia)

Hernia adalah komplikasi melahirkan caesar yang cukup jarang terjadi. Hernia yang terjadi setelah melahirkan caesar disebut dengan hernia insisional. Hernia terjadi ketika bagian dari organ atau jaringan (seperti bagian dari usus) menonjol ke daerah-daerah yang tidak biasa sehingga akan terlihat benjolan di daerah tersebut. Lalu, apa saja gejala hernia insisional yang bisa terjadi setelah operasi caesar?

Sembelit Setelah Operasi Caesar? Hati-hati, Bisa Jadi Tanda Turun Berok (Hernia)

Gejala hernia setelah melahirkan caesar

Gejala utama dari hernia insisional adalah munculnya benjolan dekat atau menempel pada tempat sayatan bedah. Benjolan biasanya memiliki warna yang sama dengan kulit. Ukuran benjolan bisa sekecil anggur atau bisa juga sangat besar. Hernia bisa berubah tempat atau bertambah besar seiring waktu.

Hernia tidak selalu segera muncul setelah melahirkan caesar, melainkan dapat muncul setelah bertahun-tahun setelah operasi. Jika ini yang terjadi, benjolan akan terlihat sepanjang bekas sayatan.

Benjolan dari hernia ini biasanya lebih terlihat ketika:

  • berdiri tegak
  • melakukan aktivitas fisik, seperti mengangkat benda di atas kepala Anda
  • batuk

Kadang-kadang, hernia insisional dapat menyebabkan rasa sakit dan menganggu, terutama jika benjolan di perut terlihat jelas.

Hernia insisional juga memengaruhi daerah sekitar perut sehingga dapat menyebabkan sakit perut. Ini termasuk mual dan bahkan muntah. Sembelit adalah gejala lain karena hernia dapat menyebabkan usus keluar dari tempatnya. Ini membuat gerakan usus lebih sulit.

[embed-health-tool-due-date]

Seberapa besar risiko mengalami hernia setelah melahirkan caesar?

Hernia setelah melahirkan caesar jarang terjadi.

Sebuah penelitian di tahun 2014, yang dilakukan dari 642.578 wanita di Australia menemukan bahwa hanya 0,2 persen peserta yang membutuhkan operasi hernia.

Penelitian lain tahun 2014 di Denmark yang diterbitkan dalam jurnal PLoS One, melaporkan bahwa diperkirakan 0,2 persen wanita yang menjalani operasi caesar membutuhkan operasi hernia dalam 10 tahun. Risikonya lebih tinggi dalam 3 tahun pertama setelah persalinan.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa wanita yang memiliki sayatan garis tengah (atas dan bawah) lebih mungkin memiliki hernia setelah operasi caesar daripada wanita dengan sayatan melintang (sisi ke sisi). Setengah dari hernia yang terjadi setelah operasi caesar menimbulkan gejala pada tahun pertama.

Hernia insisional jenis ini adalah tipe hernia ventral, yang berarti hernia membesar melalui otot perut. Hernia ini menyumbang 15 hingga 20 persen dalam kasus hernia.

Perawatan untuk hernia setelah melahirkan caesar

Anda mungkin memerlukan pengobatan untuk efek samping dari hernia yang kompleks, seperti perforasi usus atau infeksi. Kondisi ini mungkin memerlukan operasi tambahan, antibiotik, atau perawatan di rumah sakit.

Operasi pengangkatan hernia darurat membutuhkan anestesi umum. Jika hernia belum terlalu parah, anestesi lokal yang biasanya akan diberikan. Hal ini tergantung pada jenis dan letak hernia yang dimiliki.

Seorang ahli bedah dapat melakukan pengangkatan hernia melalui operasi terbuka atau laparoskopi. Dalam operasi terbuka, dokter akan melakukan pemotongan di perut. Sementara, operasi laparoskopi dilakukan menggunakan sayatan kecil, yang cenderung akan sembuh lebih cepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What to know about hernias after a cesarean delivery https://www.medicalnewstoday.com/articles/322282.php diakses 20 Juli 2018.

Hernia After C-Section: What Are the Symptoms? https://www.healthline.com/health/pregnancy/hernia-after-c-section diakses 20 Juli 2018.

Versi Terbaru

08/06/2021

Ditulis oleh Andisa Shabrina

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Ibu, Kenali Ciri-Ciri Luka Bekas Jahitan Caesar Terbuka Kembali

Benarkah Ibu Dengan Ketuban Pecah Dini Harus Selalu Operasi Caesar?


Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus · · · Ditulis oleh Andisa Shabrina · Diperbarui 08/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan