backup og meta

6 Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat LASIK

LASIK, atau laser in-situ keratomileusis, adalah operasi efektif untuk memperbaiki penglihatan pada orang yang rabun jauh, rabun dekat, atau silinder. Meskipun pengobatan ini cukup aman, pasien perlu untuk tahu kemungkinan komplikasi sebelum menjalani operasi LASIK.

6 Komplikasi yang Mungkin Terjadi Akibat LASIK

Beberapa komplikasi LASIK yang mungkin terjadi setelah operasi mata

1. Mata kering

Mata kering adalah salah satu komplikasi LASIK yang paling umum. Selama pemotongan lapisan luar (flap) kornea, beberapa bagian kornea yang bertanggung jawab memproduksi air mata bisa mengalami kerusakan. Ini menyebabkan penurunan produksi air mata dan membuat pasien LASIK terkena sindrom mata kering.

Gejala mata kering dapat meliputi nyeri, sakit, iritasi mata, kelopak mata menempel pada bola mata, penglihatan kabur. Mata kering akibat LASIK biasanya bersifat sementara. Kondisi ini sering bertahan selama 6 bulan pertama pasca operasi LASIK dan menghilang ketika mata sepenuhnya sembuh. Obat tetes mata dan cara lainnya dapat digunakan untuk mengobati gejala ini dengan efektif selama jangka waktu tersebut.

Namun, website FDA telah memperingatkan bahwa mata kering akibat LASIK bisa menjadi permanen dalam beberapa kasus. Orang yang pada dasarnya memiliki mata kering sering tidak dianjurkan untuk menjalani LASIK.

2. Komplikasi flap

Selama operasi, flap pada bagian depan mata diangkat supaya laser dapat membentuk ulang kornea mata. Mengangkat flap ini dapat menyebabkan komplikasi, termasuk infeksi, peradangan, dan air mata berlebihan.

Flap kemudian diganti dan berperan sebagai perban alami sampai menempel kembali pada kornea. Jika flap tidak dibuat dengan benar, ia tidak dapat menempel dengan benar pada kornea dan striae, dan kerutan mikroskopik dapat muncul pada flap. Ini menyebabkan berkurangnya kualitas penglihatan.

Memilih dokter mata yang berpengalaman dapat mengurangi risiko komplikasi LASIK.

3. Silinder tidak teratur

Dapat terjadi akibat kesembuhan yang tidak teratur atau jika laser tidak terpusatkan dengan benar pada mata, membuat permukaan yang tidak rata pada bagian depan mata. Ini dapat menyebabkan penglihatan ganda. Dalam kasus ini, pasien membutuhkan pengobatan ulang.

4. Keratektasia

Ini adalah komplikasi LASIK yang sangat langka tetapi serius. Ini adalah kondisi di mana kornea secara abnormal menonjol ke depan. Ini terjadi jika kornea sebelum LASIK terlalu lemah atau jika terlalu banyak jaringan diangkat dari kornea.

5. Sensitif pada cahaya

Pasien dapat mengalami kehilangan sensitivitas terhadap kontras dan kesulitan melihat dengan jelas di malam hari. Mereka mungkin tidak bisa melihat sejelas atau setajam sebelumnya dan juga melihat lingkaran berpendar di sekitar cahaya, silau, dan penglihatan kabur. Untungnya, dalam kebanyakan kasus, masalah ini bersifat sementara dan akan menghilang dalam 3 sampai 6 bulan.

6. Undercorrection, overcorrection, regression

Undercorrection/overcorrection terjadi saat laser mengangkat terlalu sedikit/terlalu banyak jaringan kornea. Dalam kasus ini, pasien tidak akan mendapatkan penglihatan sejelas yang mereka harapkan dan masih harus menggunakan kacamata atau lensa kontak untuk beberapa atau semua aktivitas.

Penyebab lain untuk hasil yang kurang sempurna adalah mata Anda tidak merespon terhadap pengobatan seperti yang diharapkan atau mata mengalami kemunduran dari waktu ke waktu akibat kesembuhan yang berlebihan.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. LASIK Risks And Complications http://www.allaboutvision.com/visionsurgery/lasik_complication_1.htm Accessed March 5, 2017
  2. LASIK eye surgery – Risk http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/lasik-eye-surgery/basics/risks/prc-20019041 Accessed March 5, 2017

Versi Terbaru

05/09/2017

Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Lika Aprilia Samiadi


Artikel Terkait

Memahami Perbedaan Kacamata Photocromic dan Bluecromic

Berbagai Jenis Operasi untuk Mata Minus, Bukan Hanya LASIK


Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus · · · Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Diperbarui 05/09/2017

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?