Pikiran tentang bunuh diri alias suicidal thought tentu tidak boleh disepelekan. Hal ini bisa saja berujung pada perilaku menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri. Ketahui ciri-ciri seseorang sedang memiliki suicidal thought dan cara menghadapinya melalui pembahasan di bawah ini.
Apa itu suicidal thought?
Suicidal thought adalah pikiran atau perencanaan seseorang untuk melakukan bunuh diri. Hal ini bisa berupa rencana terperinci atau pertimbangan sekilas.
Pada umumnya, suicidal thought terbagi ke dalam dua jenis, yakni ide aktif dan pasif.
- Ide aktif: memikirkan dan memiliki niat untuk bunuh diri sehingga mengatur rencana yang rinci untuk mengakhiri hidup.
- Ide pasif: memiliki keinginan untuk bunuh diri, tetapi tidak memiliki rencana matang untuk melakukannya.
Kebanyakan orang yang mengalami pikiran bunuh diri sedang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, depresi, hingga gangguan bipolar.
Selain itu, kondisi ini juga bisa dialami oleh mereka yang sedang menghadapi berbagai kondisi yang mengganggu kesehatan fisik atau mentalnya.
Apabila orang terdekat Anda memiliki suicidal thought, penting untuk mengambil tindakan untuk membantu mencegah perilaku bunuh diri.
Berapa banyak orang yang melakukan percobaan bunuh diri?
Tanda-tanda seseorang memiliki suicidal thought
Orang yang punya pikiran bunuh diri mungkin akan memperlihatkan secara jelas keinginannya.
Mereka mungkin kerap membicarakan tentang perasaan kosong, putus asa, dan tidak memiliki alasan untuk hidup. Bahkan, tak jarang ini langsung tertuju pada keinginan bunuh diri.
Di sisi lain, banyak orang mungkin merahasiakan pikiran atau perasaannya tersebut, bahkan dengan keluarga, sahabat, atau orang terdekatnya.
Orang dengan suicidal thought biasanya mengalami perubahan emosional seperti berikut ini.
- Lebih mudah untuk marah dan tersulut emosi, padahal tidak ada pemicu yang jelas.
- Perubahan suasana hati (mood swing) menjadi sangat sedih, marah, maupun cemas.
- Perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti dari gelisah atau marah menjadi tenang dan bahkan lebih ceria dari biasanya.
Selain itu, orang dengan pikiran bunuh diri juga mungkin dengan sengaja melakukan perilaku berbahaya seperti berikut ini.
- Meningkatkan penggunaan alkohol dan bahkan obat-obatan terlarang.
- Mengemudi dengan sembrono, seperti tanpa menggunakan sabuk pengaman atau berada di bawah pengaruh alkohol.
- Mengubah rutinitas normal, seperti pola tidur dan makan yang lebih banyak atau sedikit.
- Melakukan self-harm atau hal-hal yang menyakiti diri sendiri, seperti memotong kulit atau membenturkan kepala ke tembok.
- Melakukan hubungan seks yang tidak aman.
Penyebab dan faktor risiko suicidal thought
Pada umumnya, suicidal thought timbul akibat masalah kesehatan mental yang dialami seseorang. Namun, sebenarnya ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab bunuh diri.
Bahkan, studi terbaru dalam jurnal Molecular Psychiatry (2018) menemukan bahwa gen tertentu mungkin berperan dalam perkembangan pikiran dan perilaku bunuh diri.
Meski begitu, ide untuk bunuh diri biasanya timbul saat seseorang merasa putus asa. Pada titik ini, mereka tidak mampu lagi menghadapi suatu situasi di dalam kehidupannya.
Beberapa situasi yang dapat meningkatkan risiko munculnya suicidal thought adalah sebagai berikut.
- Pernah mencoba untuk bunuh diri sebelumnya.
- Kesulitan dalam kehidupan, seperti masalah keuangan, kematian orang yang dicintai, putus cinta, atau perceraian.
- Memiliki teman atau orang dekat yang meninggal karena bunuh diri.
- Memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Mengalami penyakit kronis atau penyakit parah yang tidak bisa disembuhkan, seperti kanker stadium akhir.
- Kekerasan dan diskriminasi di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat kerja.
Cara menghentikan suicidal thought
Pikiran untuk mengakhiri hidup bisa timbul saat seseorang menghadapi krisis di dalam hidupnya. Akan tetapi, ingat bahwa hal ini bukanlah satu-satunya jalan keluar yang harus dipilih.
Apabila Anda atau orang terdekat merasakan suicidal thought, konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa membantu Anda menangani kondisi ini dengan aman.
Selagi mengikuti konseling dengan terapis, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghentikan pikiran bunuh diri.
1. Terapi psikologi
Terapi psikologi atau psikoterapi bertujuan untuk mendalami lebih jauh suatu masalah yang membuat Anda atau orang terdekat merasa ingin bunuh diri.
Ada banyak jenis psikoterapi dengan kegunaan yang berbeda. Terapi perilaku kognitif (CBT) misalnya, dapat membantu Anda belajar memberikan respons yang lebih baik bila pikiran untuk bunuh diri muncul kembali di kemudian hari.
2. Minum obat-obatan
Dokter spesialis kesehatan mental juga dapat meresepkan obat-obatan tertentu, misalnya obat antidepresan, antikecemasan, atau antipsikotik, sesuai dengan kondisi pasien.
Obat-obatan ini membantu mengurangi gejala gangguan mental yang Anda alami sehingga dapat membuat perasaan atau pikiran untuk bunuh diri berkurang.
https://hellosehat.com/mental/cegah-bunuh-diri/penyebab-ingin-bunuh-diri/
3. Jauhkan diri dari benda berbahaya
Suicidal thought juga bisa timbul bila orang yang mengalaminya memiliki akses terhadap benda berbahaya, seperti silet, pisau, tali tambang, atau racun serangga.
Jauhkanlah benda-benda berbahaya tersebut, misalnya dengan meletakkannya di dalam lemari yang dikunci.
Apabila orang tersebut memiliki riwayat penyalahgunaan tembakau, alkohol, dan obat-obatan terlarang, jauhkan juga hal-hal tersebut agar tidak memicu kecanduan.
4. Lakukan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup sehat juga bisa membantu mencegah suicidal thought dan mengalihkan pikiran Anda saat berhadapan dengan krisis kehidupan.
Berbagai hal yang bisa dilakukan yakni memperbaiki jam tidur, makan teratur, rutin olahraga, dan mengelola stres dengan melakukan hobi atau meditasi.