Definisi pica
Apa itu pica?
Pica adalah jenis gangguan makan atau eating disorder yang ditandai dengan makan sesuatu yang tidak wajar, atau bukan makanan, tidak mengandung nilai gizi, bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Kondisi ini tidak sama dengan perilaku anak yang memasukkan benda-benda yang bukan makanan ke mulut, karena rasa ingin tahu.
Gangguan makan ini biasanya menyerang orang dengan penyakit mental. Walaupun bisa juga menyerang orang tanpa masalah kejiwaan.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Pica adalah gangguan makan yang cukup umum terjadi. Umumnya, kondisi ini menyerang anak-anak. Akan tetapi, bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Sulit untuk memperkirakan berapa banyak orang yang menderita gangguan makan ini, karena biasanya si penderita tidak melaporkannya. Selain itu, anak-anak dengan kondisi ini juga mungkin menyembunyikan perilaku tersebut dari orang tua dan pengasuhnya.
Tanda & gejala pica
Gejala utama dari pica adalah memakan sesuatu yang tidak wajar, aneh, bahkan yang memang tidak boleh untuk dimakan. Beberapa contoh kasusnya adalah:
Makan es batu
Memakan es batu dikenal juga dengan istilah pasofagia. Dilansir dari Mayo Clinic, mengidam dan mengunyah es batu sering kali dikaitkan dengan anemia defisiensi zat besi.
Studi menunjukkan bahwa perilaku ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan pada penderita anemia tersebut.
Makan rambut
Memakan rambut atau dikenal juga dengan istilah trikofagia. Penyebabnya tidak diketahui pasti, tapi biasanya menyerang orang dengan trikotilomania, yakni kondisi yang menyebabkan seseorang secara kompulsif menarik-narik rambut yang ada di tubuhnya.
Makan benda tidak lazim lain
Di samping benda-benda yang disebutkan di atas, beberapa orang dengan gangguan makan ini juga bisa memakan putung rokok, kotoran, krayon, kertas, serpihan tembok, koin, hingga kapur.
Selain makan sesuatu yang tidak wajar, gejala lain yang mungkin terjadi pada orang dengan gangguan makan pica adalah:
- Gigi patah atau mengalami kerusakan.
- Sering mengalami sakit perut, mual, dan muntah.
- BAB berdarah.
- Terjadi penyumbatan di usus.
- Kekurangan nutrisi, biasanya setelah diperiksa kadar zat besi, hematokrit, atau hemoglobin rendah. .
Penyebab dan faktor risiko pica
Ada beberapa penyebab gangguan makan pica, di antaranya:
- Ibu hamil sering kali mengalami ngidam makanan aneh dan dipercaya terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh.
- Malnutrisi, seperti anemia defisiensi zat besi.
- Riwayat penyakit mental, seperti skizofrenia atau obsessive compulsive disorder (OCD).
- Anak dengan gangguan perkembangan, seperti autisme.
Terlepas dari masalah kesehatan, faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko gangguan makan ini adalah:
- Anak yang tinggal di area kumuh dengan tingkat kebersihan yang rendah.
- Orang yang tinggal di lingkungan dengan norma budaya yang memandang benda-benda tertentu boleh dimakan, dengan keyakinan berkhasiat menyembuhkan atau bersifat sakral.
Komplikasi pica
Gangguan makan pica dapat menimbulkan komplikasi jika tidak diatasi, di antaranya adalah:
- Tersedak dan keracunan.
- Gigi patah dan rusak sehingga kesulitan untuk makan.
- Masalah pencernaan, luka pada tenggorokan, bahkan membentuk abses.
- Kerusakan otak karena memakan zat-zat berbahaya.
Diagnosis & pengobatan pica
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Tidak tes laboratorium khusus untuk mendiagnosis gangguan makan ini. Namun, dokter akan melihat riwayat kesehatan pasien. Tes kesehatan lanjutan mungkin dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya anemia, penyumbatan pada usus, atau adanya zat asing beracun di tubuh.
Bagaimana cara mengobati pica?
Mengonsumsi sesuatu yang bukan untuk dimakan dapat menyebabkan masalah seperti sakit perut dan gigi patah. Untuk mengobati gangguan makan ini, biasanya dimulai dengan mengatasi masalah ini terlebih dahulu.
Beberapa orang mengalami keracunan timbal, infeksi, atau gejala parah lainnya, biasanya perlu mendapatkan antibiotik atau bahkan operasi.
Untuk mengobati gangguan makan pica itu sendiri, dokter harus terlebih dahulu mengidentifikasi mengapa orang tersebut melakukan perilaku tersebut. Kemudian, barulah dokter akan meresepkan obat untuk masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti obat antidepresan.
Bisa juga dengan meminta pasien untuk mengikuti terapi dengan tujuan untuk memperbaiki perilaku makan yang salah.
Jika gangguan makan ini terjadi pada ibu hamil, selalu konsultasi ke dokter. Bila sesuatu yang dimakan dapat membahayakan kesehatan, sang ibu sangat disarankan untuk menghindari hal tersebut.
Pengobatan pica di rumah
Selain pengobatan dokter, perawatan di rumah juga bisa membantu pasien dengan gangguan makan ini untuk mengurangi gejalanya, seperti:
- Selalu menerapkan perilaku dan pola makan yang benar, terutama dalam memilih makanan. Pilih makan sehat bergizi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
- Belajar untuk mengurangi stres, contohnya dengan olahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang disukai.
Pencegahan pica
Tidak ada cara yang sepenuhnya dapat mencegah gangguan makan pica. Akan tetapi, Anda bisa menurunkan risikonya dengan beberapa cara, di antaranya:
- Lakukan pengobatan dari masalah kesehatan yang dimiliki, contohnya mengikuti pengobatan skizofrenia, anemia, dan penyakit lainnya.
- Pastikan anak-anak tidak berada di lingkungan yang kotor dan selalu mengawasinya, agar tidak memasukkan benda bukan makanan ke mulut.