backup og meta

Meski Masih Cinta, Ini Alasan Wanita Pilih Tinggalkan Pasangannya

Ada banyak alasan yang membuat seorang wanita meninggalkan pasangannya meski sudah sangat cinta. Tak hanya masalah cinta, ada banyak hal penting yang seharusnya terpenuhi dalam sebuah hubungan asmara atau pernikahan. Lantas, apa yang membuat seorang wanita bisa meninggalkan pasangan meski masih cinta?

Meski Masih Cinta, Ini Alasan Wanita Pilih Tinggalkan Pasangannya

Mengapa banyak wanita meninggalkan pasangan meski masih cinta?

pasangan positif mengidap HIV

Ada banyak sekali masalah dalam hubungan yang bisa membuat wanita meninggalkan pasangannya. Namun, ada satu alasan besar yang membuat banyak wanita berani meninggalkan pasangan yang dicintainya, yaitu kehadiran pasangannya secara utuh.

Justice Schanfarber, seorang konselor asmara dan pernikahan di Kanada, mengatakan bahwa wanita yang merasa suami atau pasangannya tidak pernah ada di hari-harinya terlebih saat dibutuhkan lebih memilih untuk meninggalkannya ketimbang melanjutkan hubungan. Terlalu sibuk dengan pekerjaan, asyik bermain game, menghabiskan waktu bersama teman-teman, dan tidak pernah meluangkan waktu berkualitas bersama menjadi salah satu penyebab keretakan dalam hubungan baik pacaran maupun pernikahan.

Kehadiran pria yang dibutuhkan wanita tak hanya secara fisik, melainkan secara hati dan pikiran. Wanita bisa merasakan kapan pasangannya hadir secara utuh bersamanya dan kapan hanya fisiknya saja yang ada sebagai formalitas. Bagi wanita, kehadiran adalah hal paling penting yang sangat dibutuhkan dalam hubungan.

Cobalah untuk hadir secara utuh, tak hanya fisiknya saja

salah paham dengan pasangan

Jika selama ini Anda hanya hadir secara fisik, mulai sekarang coba benahi. Cobalah memberikan kehadiran utuh untuk pasangan dari mulai hati, perasaan, dan pikiran. Hadir secara hati dan perasaan artinya Anda benar-benar mencurahkan semua perasaan cinta hanya pada pasangan, bukan pada orang lain di luar hubungan seperti mantan misalnya.

Selain itu, Anda juga perlu hadir secara pikiran saat sedang bersama pasangan. Hadir secara pikiran artinya ketika Anda dan pasangan bertemu, maka pikiran benar-benar terfokus padanya. Fokus dengarkan ceritanya dan turut rasakan emosi yang dirasakan pasangan, bukannya main HP atau main game online.

Ya, wanita bisa dengan jeli membedakan kapan pasangan hadir seutuhnya dan kapan tidak. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menyadarinya, tetapi pasangan bisa saja merasakannya dan memendamnya terlalu lama. Akibatnya, jika perasaan kesepian ini terus hadir pasangan bisa saja meninggalkan Anda meski rasa cintanya masih ada.

Tak melulu lewat pertemuan langsung, kehadiran Anda juga bisa sangat terasa meski hanya melalui telepon. Oleh sebab itu, Anda perlu banyak belajar untuk terus menghadirkan diri Anda secara utuh kepada pasangan.

Ingat, bukan berarti pasangan tidak bisa lepas dari Anda dan Anda harus terus-terusan ada untuknya. Kuncinya adalah seimbang dan jangan setengah hati ketika meluangkan waktu pada pasangan.

Jika dalam satu hari Anda tak punya banyak waktu, usahakan untuk meluangkan waktu lima menit saja untuk benar-benar hadir dengan pasangan. Cobalah untuk benar-benar berbincang dan menghabiskan waktu berkualitas berdua dan saling mendengarkan satu sama lain.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why Women Leave Men They Love: What Every Man Needs to Know https://www.huffingtonpost.com/justice-schanfarber/why-women-leave-men-they-_b_8511584.html accessed on November 27th 2018

Are You Fully Present in Your Relationship or Marriage? https://www.huffpost.com/entry/staying-present-in-relationships_b_3487919 accessed on November 27th 2018

Versi Terbaru

03/12/2018

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Irene Anindyaputri


Artikel Terkait

Jangan Pakai Emosi, Begini Tips Jitu Meminta Pasangan Berubah

5 Sikap yang Perlu Dihindari Saat Bertengkar Dengan Pasangan


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Widya Citra Andini · Diperbarui 03/12/2018

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan