backup og meta

3 Jenis Ikan Paling Sehat untuk Disantap (Rasanya Juga Lezat, Lho!)

Ikan adalah makanan laut yang dianjurkan untuk masuk dalam menu makan sehari-hari. Bahkan, menurut American Heart Association (AHA), makan ikan dua kali seminggu bisa menurunkan risiko stroke. AHA juga merekomendasikan untuk mengonsumsi 3,5 gram ikan yang tidak digoreng setiap porsinya. Akan tetapi, di antara sekian banyak jenisnya, ada beberapa ikan paling sehat untuk dikonsumsi.

3 Jenis Ikan Paling Sehat untuk Disantap (Rasanya Juga Lezat, Lho!)

Jenis ikan paling sehat untuk kesehatan

makanan yang mengandung DHA

1. Salmon

Semua jenis salmon mengandung asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Selain asam lemak omega 3, salmon juga termasuk sumber vitamin D dan kalsium yang baik untuk menunjang kesehatan tulang.

Salmon juga mengandung selenium yang membantu mendukung metabolisme tubuh. Tak hanya itu, kandungan vitamin B12 yang terdapat pada salmon juga sangat baik untuk kesehatan otak dan tubuh Anda.

Namun, salmon yang ditangkap secara liar ternyata jauh lebih sehat dibandingkan dengan salmon yang dibudidayakan sendiri. Salmon yang lepas bebas di lautan mengandung lebih banyak omega 3, vitamin, dan mengandung lebih sedikit lemak jenuh.

2. Sarden

Sarden termasuk ikan berminyak yang kaya akan nutrisi. Dalam ikan sarden terkandung kalsium, zat besi, selenium, protein, vitamin B12, dan asam lemak omega 3. Selain itu, sarden juga termasuk salah satu sumber kalsium dan vitamin D alternatif yang sangat baik untuk Anda yang memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa.

Meski lebih sehat jika dikonsumsi dalam bentuk segar, Anda pasti lebih kenal dengan sarden kalengan yang ada di supermarket. Sebelum membeli sarden kalengan, Anda harus membaca label kemasan dengan hati-hati. Pastikan kandungan minyak tambahan dan natriumnya tidak terlalu berlebihan.

3. Tuna

Tuna termasuk salah satu ikan yang kaya akan protein, asam lemak omega 3, dan selenium. Tuna mengandung mineral selenium dalam bentuk selenoneine. Bentuk selenium ini memegang peranan penting dalam kesehatan yaitu antioksidan dan melindungi sel darah merah dari kerusakan radikal bebas. Selain itu, selenium juga ternyata mampu mengikat senyawa merkuri di dalam tubuh ikan sehingga mengurangi bahayanya jika dikonsumsi oleh manusia.

Tidak semua tuna mengandung merkuri yang tinggi. Namun, tetap saja wanita hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak cenderung lebih rentan terhadap merkuri yang dapat merusak perkembangan sistem saraf. Oleh karenanya, porsinya perlu dibatasi yaitu sekitar dua porsi ikan per minggu.

Pilihlah tuna kalengan karena memiliki lebih sedikit merkuri dibandingkan dengan tuna segar atau beku. Selain itu, dibandingkan dengan tuna putih kalengan (albacore), pilihlah light canned tuna karena mengandung lebih sedikit merkuri.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Eating Fish Twice a Week Reduces Heart Stroke Risk

https://www.heart.org/en/news/2018/05/25/eating-fish-twice-a-week-reduces-heart-stroke-risk accessed on December 7th 2018

What are the Best Fish to Eat for Health?

https://www.medicalnewstoday.com/articles/323661.php accessed on December 7th 2018

Dietitian’s Advice: 5 Best Fish to Eat and Why

https://www.unitypoint.org/livewell/article.aspx?id=d0f56acc-1cce-4d9f-aa3a-9e917a880f2d accessed on December 7th 2018

What’s New and Beneficial about Tuna

http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=112 accessed on December 7th 2018

Is Tuna Healthy?

https://www.thespruceeats.com/is-tuna-healthy-2122477 accessed on December 7th 2018

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

[HelloSehat] Testing article on 11 Feb with images - Nutrition

Manfaat Ikan Baik untuk Kurangi Risiko Berbagai Penyakit


Ditinjau oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None · Ditulis oleh Widya Citra Andini · Diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan