Pada dasarnya, kriteria air minum yang baik dikonsumsi yakni air yang bersih, jernih, tidak berasa, dan berbau. Sekarang ini terdapat beberapa jenis air minum yang beredar di pasaran, seperti air mineral, alkali, dan demineral. Apa perbedaannya?
Memahami perbedaan air mineral, alkali, dan demineral
Komposisi air sangat bervariasi karena bergantung pada sumber air itu diperoleh dan proses pengolahannya. Air terdiri dari mineral, hingga senyawa-senyawa organik lain yang berasal dari alam.
Semua orang membutuhkan air untuk hidup sehingga penting untuk mengetahui kandungan dari air yang diminum. Namun semua air tidaklah sama. Yuk kenali perbedaan beberapa jenis air minum ini.
Mengenal lebih jauh tentang air mineral
Air mineral berasal dari mata air bawah tanah dan tidak sama seperti air minum biasa.
Selain itu, air mineral tidak melalui proses kimia sehingga kaya akan mineral, yang mengandung beberapa jenis mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Air mineral biasanya memiliki kandungan pH antara 6 – 8,5.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI, air mineral alami yakni air yang diperoleh langsung dari sumber air alami atau dibor dari sumur dalam. Proses pengolahannya juga harus terkendali, terhindar dari pencemaran fisik, kimiawi, dan mikrobiologi.
Manfaat kesehatan dari kandungan mineral
Kandungan mineral yang diambil dari sumber mata alami akan beberapa manfaat bagi kesehatan. Di bawah ini beberapa kebaikan dari mineral.
- Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Mendukung kesehatan tulang.
- Membantu memperbaiki sistem imunitas.
- Memperlancar sirkulasi darah.
- Serta Membantu mengatasi sembelit karena magnesium bersifat mengikat air sehingga kotoran lebih lunak.
Mengenali perbedaan air mineral dan demineral
Air demineral adalah air minum yang diproduksi secara artifisial (buatan) dan telah melalui proses distilasi dan deionisasi. Definisi tersebut yakni menurut badan kesehatan dunia WHO.
Itu senada dengan yang terdapat pada Peraturan Kemenperin bahwa air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO). Biasanya air demineral memiliki pH antara 5 – 7,5.
Dengan kata lain, perbedaan air mineral dan demineral yaitu air demineral tidak mengandung mineral. Sejumlah senyawa pada air demineral hilang akibat proses pendidihan dan penguapan.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-minum-air-putih/
Apakah terdapat risiko kesehatan minum air demineral?
Sebagian orang memilih air demineral untuk dikonsumsi. Namun, sebuah penelitian dari Environmental Research mengatakan bahwa air demineralisasi mengandung mineral (natrium kalium, magnesium, dan kalium) dengan konsentrasi rendah.
Bila air demineralisasi ini dikonsumsi terus menerus bisa meningkatkan risiko kekurangan mineral pada tubuh.
Akibat kurangnya kandungan mineral seperti tersebut, mengandalkan air demineral sebagai air minum atau mengkonsumsinya dalam jangka panjang, mungkin menyebabkan Anda:
- Kegagalan mengembalikan mineral dalam tubuh yang keluar melalui keringat
- Mengubah keseimbangan pH, elektrolit, dan mineral dalam darah dan jaringan
Manfaat dari minum air demineral
Di sisi lain, air demineral juga dapat memberi manfaat seperti:
- Mengurangi risiko beberapa jenis penyakit, karena proses distilasi sehingga semua kuman mati
- Mengurangi risiko masuknya senyawa yang membahayakan tubuh
- Beberapa mengatakan bahwa air demineral baik dikonsumsi saat sedang sakit, tapi ini belum terbukti secara ilmiah
Lalu, apa itu air minum alkali?
Istilah “alkali” pada air alkali merujuk pada tingkat pH yang terkandung didalamnya. Tingkat pH adalah angka yang mengukur seberapa asam atau basa suatu zat pada skala 0 – 14.
Sebuah zat dengan pH 1 akan sangat asam dan apabila memiliki pH 13, zat tertentu akan sangat alkali atau basa. Oleh karena itu, perbedaan air alkali dengan air mineral dan air demineral yaitu alkali memiliki tingkat pH yang lebih tinggi atau cenderung basa.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-air-alkali-air-ph-basa/
Keuntungan minum air minum alkali dibanding air mineral dan demineral
Melansir dari laman Healthline, masih dibutuhkan penelitian ilmiah lain dengan skala lebih besar yang mengulas manfaat dan keefektifan air alkali untuk kesehatan. Namun, di samping itu air alkali dipercaya dapat memberikan manfaat seperti:
- bersifat sifat anti-aging,
- mendukung daya tahan tubuh, serta
- membantu menurunkan berat badan.
Risiko mengonsumsi air alkali
Air alkali, juga sering menjadi pilihan konsumsi air harian. Air alkali bersifat basa karena pH yang terkandung di atas pH 7 yang bersifat netral. Air alkali biasanya mengandung pH 8 – 9.
Melansir Healthline, terlalu banyak alkali dapat meningkatkan risiko alkalosis metabolik. Alkalosis metabolik menggambarkan kondisi pH tubuh terlalu basa dan berisiko menyebabkan:
- mual,
- muntah,
- otot berkedut, dan
- kesemutan di wajah.
Setelah tahu tentang air mineral dan perbedaannya dengan air demineral dan air alkali, kita juga perlu memperhatikan jenis air mineral yang kita pilih. Seperti yang sudah disampaikan, Anda perlu ingat bahwa tidak semua air mineral sama.
Kualitas air mineral yang baik bergantung pada sumber air dan proses pengolahannya.
Air mineral yang baik berasal dari sumber pegunungan alami, yang ekosistem di sekitar sumber airnya terlindungi, sehingga kealamian mineralnya terjaga dan bermanfaat untuk melindungi kesehatan.
Jangan lupa ya, meskipun di rumah aja harus tetap konsumsi air putih minimal 2 liter agar tubuh tetap terhidrasi!
[embed-health-tool-bmr]

























