Makanan berprotein tinggi sering menjadi rekomendasi asupan utama bagi orang-orang yang ingin membentuk otot. Kebanyakan suplemen protein diperkaya oleh dua jenis protein, yaitu soy protein dan whey protein.
Keduanya sama-sama dibutuhkan tubuh, tapi manakah yang lebih baik untuk membentuk otot: soy protein atau whey protein? Temukan jawabannya pada ulasan di bawah ini.
Perbedaan soy protein dan whey protein?
Sebenarnya, kedua jenis protein ini memiliki fungsi yang sama pada tubuh yakni membangun dan membentuk jaringan, termasuk jaringan otot. Namun, keduanya memiliki cara kerja yang berbeda di dalam tubuh.
Whey protein merupakan protein yang didapatkan dari sumber makanan hewani dan banyak ditemukan pada susu serta produknya. Sementara protein soy ditemukan di dalam makanan sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan.
Karena didapatkan dari sumber berbeda, bentuk keduanya pun berbeda. Hal ini juga menyebabkan keduanya diserap dengan cara yang berbeda pula. Whey cenderung lebih mudah diserap dengan baik oleh tubuh ketimbang soy.
Dari keduanya, mana yang lebih baik untuk membentuk otot?

Sampai saat ini banyak yang menyatakan bahwa whey protein lebih ampuh untuk membentuk otot. Sebuah penelitian dalam Journal of the American College of Nutrition menyatakan whey memiliki rangkaian asam amino lengkap dan baik untuk membentuk otot.
Selain itu, dalam penelitian tersebut juga diketahui jika whey dapat menurunkan kadar kortisol yang dapat menurunkan massa otot. Sehingga sangat tepat jika Anda mengonsumsi protein jenis ini ketika sedang berencana membesarkan otot.
Namun beberapa penelitian terbaru dilakukan menyatakan bahwa manfaat soy protein terhadap pembentukan otot tidak bisa diremehkan.
Meski soy protein tidak memiliki rantai asam amino yang sempurna seperti whey protein, di dalam soy protein terdapat asam amino arginin dan glutamine.
Arginin merupakan asam amino yang berperan penting dalam membentuk jaringan otot. Begitu juga dengan glutamine yang dapat menurunkan kadar stres pada otot ketika melakukan olahraga, sehingga otot yang terbentuk lebih maksimal.
























