Mi instan memang terasa enak dan menggiurkan. Namun, Anda perlu tahu cara sehat makan mi instan agar terhindar dari risiko masalah kesehatan.
Pasalnya, mi instan mengandung sodium tinggi dan minim nutrisi.
Lantas, bagaimana cara memasak dan mengonsumsi mi instan agar tubuh tetap sehat?
Cara sehat makan mi instan
Makan mi instan sekali-kali saat sedang ingin atau terdesak, mungkin masih wajar. Namun Anda perlu menghindari makan mi instan setiap hari atau terlalu sering.
Pasalnya, sebagai makanan olahan atau ultra proses, mi instan lebih banyak mengandung karbohidrat, lemak jenuh, dan natrium atau garam tinggi.
Agar tidak terlalu merasa bersalah saat ingin mengonsumsinya, simak cara sehat makan mi instan yang dikutip dari situs Michigan State University berikut ini.
1. Buat bumbu sendiri

Cara sehat makan mi instan yang pertama dimulai dengan membuang atau mengurangi penggunaan bumbu yang tersedia dalam kemasan.
Biasanya, bumbu bawaan dalam makanan kemasan atau ultra proses cenderung terasa lebih asin dan gurih karena memang mengandung natrium tinggi, yaitu 1500 mg.
Bahkan, menurut jurnal Nutrients (2017), makanan ultra proses berkontribusi sekitar 80% asupan garam harian Anda.
Sementara panduan konsumsi garam harian yang direkomendasikan hanya sebanyak 1500 – 2000 mg atau setara dengan 1 sendok teh per hari.
Untuk mengatasinya, Anda bisa membuat sendiri bumbu pengganti yang terbuat dari bahan alami seperti:
- bawang putih,
- bawang merah,
- kecap,
- minyak wijen,
- merica, dan
- kaldu.
Selain lebih alami, Anda juga dapat berkreasi dengan berbagai rempah untuk menghasilkan mi yang kaya cita rasa nusantara seperti mi tek-tek dan mi goreng jawa.
Artinya, semakin sedikit Anda menggunakan bumbu kemasan mi instan, semakin kecil risiko Anda mengonsumsi garam secara berlebihan.
2. Campurkan dengan sayur
Tak ingin merasa terlalu bersalah saat kebanyakan makan mi? Mencampurkan banyak sayuran juga bisa jadi salah satu cara sehat makan mi instan yang harus Anda coba.
Sayuran dapat menyediakan nutrisi penting untuk kesehatan seperti potasium, serat, folat, vitamin A, dan vitamin C.
Bahkan, kandungan fitonutrien seperti flavonoid pada sayuran bisa bantu mencegah kerusakan sel akibat paparan radikal bebas.
Salah satu jenis sayuran yang biasanya cocok untuk dicampurkan pada makanan seperti mi instan adalah sayuran cruciferous.
Sayuran ini termasuk dalam golongan tanaman Brassica yang memiliki bentuk kelopak khas seperti kubis, brokoli, selada air, dan kembang kol.
Selain sayuran cruciferous, jenis sayuran lain yang bisa Anda masukkan dalam mi instan yakni:
- pokcoy,
- sawi hijau,
- sawi putih,
- kecambah,
- bawang bombay, dan
- daun bawang.
Menambahkan sayuran untuk mie instan tidak hanya membuat makanan cepat saji ini lebih sehat, tapi juga membuat rasanya lebih baik.
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/mengatasi-ketagihan-mie-instan/
3. Tambahkan sumber protein
Cara membuat mi instan yang lebih sehat berikutnya yaitu dengan memasukkan beberapa protein pilihan Anda.
Anda dapat menambahkan telur ke dalam sup mie seperti telur rebus, telur dadar, atau telur mata sapi.
Namun, Anda perlu memperhatikan cara menggoreng telur yang tepat, misalnya dengan sedikit minyak untuk mengurangi asupan lemak jenuh.
Jika telur tidak cocok untuk Anda, cobalah menambahkan irisan daging ayam bagian dada atau daging sapi tanpa lemak.
Untuk menambah rasa ekstra pada daging, Anda menumisnya cepat dengan garam dan merica atau kecap asin sebelum menambahkannya ke dalam sup.
Tak hanya sumber protein hewani, Anda juga bisa menambahkan sumber protein nabati ke dalam semangkuk mi instan, seperti:
- kacang kedelai,
- kacang tanah,
- tahu,
- tempe, dan
- edamame.
Selain menjadi cara sehat makan mi instan, dikutip dari jurnal Nutrients (2021), sumber makanan nabati yang mencakup kacang-kacangan ini dapat mencegah risiko berbagai penyakit kronis.
Aturan konsumsi mi instan
Mengingat mi instan merupakan salah satu makanan tidak sehat, Anda mungkin penasaran sebenarnya berapa kali dan porsi mi instan yang boleh dikonsumsi.
Sebagai makanan rekreasional, makan mi instan sebanyak 1 kali dalam seminggu masih tergolong konsumsi wajar.
Selain itu, ada beberapa aturan konsumsi mi instan yang perlu Anda perhatikan supaya tidak menyebabkan masalah kesehatan seperti berikut.
- Perhatikan informasi gizi pada kemasan dan pilih yang rendah sodium.
- Ikuti petunjuk memasak mi yang benar dan hindari mengonsumsi mi mentah.
- Anda bisa membagi 1 porsi mi untuk dikonsumsi bersama.
- Lakukan cara masak mi instan yang sehat seperti penjelasan sebelumnya.
Perlu diingat bahwa meski ada cara sehat makan mi instan yang bisa jadi pilihan, bukan berarti Anda boleh mengonsumsi mi instan setiap hari.
[embed-health-tool-bmr]