backup og meta

Captopril

KegunaanDosisAturan pakaiEfek sampingPeringatan dan penggunaanKeamanan bagi ibu hamil dan menyusuiInteraksi dengan obat lain

Captopril atau kaptopril merupakan obat yang biasa dikonsumsi untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Ibu hamil tidak boleh menggunakan obat ini karena bisa membahayakan janin.

Captopril

Golongan obat: Antihipertensi

Merek dagang captopril: Captopril, Acepress, Farmoten, Etapril, Dexacap, Tensicap 25, Prix 25, Vapril 25, Forten 25, Forten 50

Apa itu obat captopril?

Captopril adalah obat untuk mengobati hipertensi. Obat ini masuk dalam kelompok obat-obatan jantung yang biasa disebut ACE inhibitiors.

Cara kerja kaptopril dengan menghambat perubahan angiotensin I ke angiotensin II. Hormon tersebut mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

Selain mengatasi hipertensi, kaptopril juga dapat membantu mencegah kondisi-kondisi, seperti:

https://hellosehat.com/jantung/hipertensi/obat-darah-tinggi/

Dosis captopril

Kaptopril merupakan jenis obat yang dikonsumsi secara oral. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.

Berikut dosis penggunaan obat captopril secara umum.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi

  • Dewasa: Awalnya, diberikan sebanyak 25 – 75 mg yang dibagi ke dalam dua hingga tiga dosis per hari. Setelah dua minggu, jumlah dosis dapat ditingkatkan menjadi 100 – 150 mg setiap hari, tergantung kondisi pasien.
  • Anak: Diberikan sesuai berat badan. Untuk bayi 0,15 mg/kg, sedangkan anak-anak dan remaja 0,3 mg/kg.
  • Lansia: Awalnya, dosis diberikan sebanyak 6,25 mg dan harus diminum dua kali sehari. Penyesuaian dosis mungkin akan dilakukan dokter setelah jangka waktu tertentu, sesuai kondisi pasien.

Gagal jantung

  • Dewasa: Dosis awal 6,25 – 12,5 mg dan harus dikonsumsi dua atau tiga kali sehari. Dosis pemeliharaan 75 – 150 mg per hari, yang dibagi dalam beberapa kali minum. 
  • Anak: Diberikan sesuai berat badan. Untuk bayi 0,15 mg/kg, sedangkan anak-anak dan remaja 0,3 mg/kg.
  • Lansia: Awalnya, dosis diberikan sebanyak 6,25 mg dan harus diminum dua kali sehari. Penyesuaian dosis mungkin akan dilakukan dokter setelah jangka waktu tertentu, sesuai kondisi pasien.

Serangan jantung

  • Dewasa: Untuk pengobatan akut, obat diberikan dalam 24 jam setelah timbulnya gejala. Awalnya diberikan 6,25 mg sebagai dosis uji, dilanjutkan 12,5 mg setelah 2 jam dan 25 mg setelah 12 jam. Jika tidak ditemui masalah, dilanjutkan 50 mg yang dibagi ke dalam dua dosis setiap hari, selama empat minggu. Untuk pengobatan kronis, awalnya diberikan 6,25 mg dalam 3 – 16 hari, diikuti 12,5 mg yang dikonsumsi tiga kali sehari dalam dua hari, dan dilanjutkan dengan dosis sesuai respon pasien. Dosis pemeliharaan 75 – 150 mg per hari yang dibagi ke dalam dua atau tiga dosis.
  • Anak: Diberikan sesuai berat badan. Untuk bayi 0,15 mg/kg, sedangkan anak-anak dan remaja 0,3 mg/kg.
  • Lansia: Awalnya, dosis diberikan sebanyak 6,25 mg dan harus diminum dua kali sehari. Penyesuaian dosis mungkin akan dilakukan dokter setelah jangka waktu tertentu, sesuai kondisi pasien.

Nefropati diabetik

  • Dewasa: 75 – 100 mg per hari, yang dibagi ke dalam beberapa dosis sesuai rekomendasi dokter.
  • Anak: Diberikan sesuai berat badan. Untuk bayi 0,15 mg/kg, sedangkan anak-anak dan remaja 0,3 mg/kg.
  • Lansia: Awalnya, dosis diberikan sebanyak 6,25 mg dan harus diminum dua kali sehari. Penyesuaian dosis mungkin akan dilakukan dokter setelah jangka waktu tertentu, sesuai kondisi pasien.

Perlu diingat, dosis di atas tidak bisa dijadikan pedoman pasti dalam penggunaan kaptopril. Untuk mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasikan ke dokter.

Aturan pakai captopril

aturan pakai captopril

Kaptopril merupakan obat yang harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong. Makanan dalam saluran pencernaan mengurangi penyerapan obat sekitar 30 hingga 40 persen.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya minum obat ini satu jam sebelum makan. Captopril dikonsumsi dua hingga tiga kali sehari, tergantung anjuran dokter.

Gunakan kaptopril sesuai dengan resep dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang direkomendasikan.

Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label resep. Dokter mungkin mengubah dosis untuk memastikan hasil yang terbaik dari pengobatan ini.

Jangan berhenti menggunakan kaptopril tanpa berkonsultasi dengan dokter. Fungsi obat ini hanya mengontrol, bukan mengobati penyakit.

Gunakan obat ini dengan rutin untuk hasil terbaik. Untuk membantu Anda mengingat, minum obat pada waktu yang sama setiap hari.

Dalam menyimpan obat ini, ikuti petunjuk yang ada di kemasan. Umumnya, obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung atau tempat lembap. 

Efek samping captopril

Sama seperti obat lain, penggunaan kaptopril dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Efek samping captopril yang umum terjadi, antara lain sebagai berikut.

  • Batuk.
  • Kehilangan indra perasa, kehilangan nafsu makan.
  • Pusing, kantuk, sakit kepala.
  • Gangguan tidur (insomnia).

Efek samping kaptopril yang lebih serius tercantum di bawah ini. Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping berikut.

  • Perasaan ringan pada kepala, pingsan.
  • Buang air kecil lebih banyak atau lebih sedikit, atau tidak sama sekali.
  • Demam, menggigil, nyeri, gejala flu.
  • Kulit pucat, kesulitan bernapas, detak jantung yang cepat, kesulitan konsentrasi.
  • Mudah lebam, pendarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau rectum), bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit.
  • Detak jantung yang cepat atau tidak stabil.
  • Nyeri dada.
  • Pembengkakan, kenaikan berat badan yang cepat.

Efek samping pada setiap orang dapat berbeda. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Peringatan dan perhatian saat pakai captopril

Sebelum menggunakan obat, beberapa hal perlu diperhatikan untuk mengurangi risiko yang mungkin ditimbulkan. Jika Anda hendak mengonsumsinya, sampaikan pada dokter soal hal-hal berikut.

  • Riwayat alergi terhadap kaptopril atau obat-obatan ACE inhibitors lain.
  • Obat resep atau non-resep yang sedang Anda jalani.
  • Pernah atau sedang menderita penyakit seperti diabetes, sakit jantung, sakit liver, atau gangguan ginjal, angioedema, scleroderma.
  • Sedang atau berencana untuk hamil dan menyusui.
  • Hendak menjalani operasi, termasuk operasi gigi.

Nantinya, dokter akan mempertimbangkan apakah Anda boleh menggunakan obat atau tidak. Konsumsi obat tanpa izin dokter dapat berbahaya bagi Anda.

https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/menyusui-minum-obat-hipertensi/

Apakah obat captopril aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Berdasarkan data FDA, obat ini masuk dalam kategori D. Kategori tersebut membuat kaptopril tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.

Penggunaan ACE inhibitor seperti obat ini tidak dianjurkan selama trimester pertama kehamilan. Penggunaannya juga dikontraindikasikan selama trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Paparan ACE inhibitor pada trimester kedua dan ketiga dapat memicu toksisitas neonatus. Kondisi ini dapat membuat bayi menderita penyakit seperti:

  • gagal ginjal,
  • hipotensi, dan
  • hiperkalemia.

Konsumsi obat ini harus dihentikan selama kehamilan. Jika Anda hamil saat sedang rutin mengonsumsi obat ini, konsultasikan ke dokter untuk mencari alternatifnya.

Sementara itu, penggunaan obat ini pada ibu menyusui tidak direkomendasikan, khususnya pada awal kelahiran. Penggunaannya dapat menyebabkan hipotensi pada bayi Anda.

Interaksi obat captopril dengan obat lain

Captopril dapat berinteraksi dengan obat lain. Sampaikan pada dokter jika Anda mengonsumsi obat sebagai berikut.

  • Obat diuretik.
  • Suplemen kalium.
  • Obat untuk melebarkan pembuluh darah (minoxidil, clonidine).
  • Obat untuk mengatasi gangguan mental (lithium dan amitriptyline).
  • Obat imunosupresan.
  • Obat gout.
  • Obat aritmia.
  • NSAIDS.
  • Obat diabetes.
  • Obat hipertensi.
  • Obat serangan jantung.

Untuk mendapatkan daftar obat yang bisa berinteraksi dengan kaptopril, secara lengkap konsultasikan ke dokter. Interaksi obat dapat melemahkan obat dan memperburuk kondisi Anda.

Penggunaan obat captopril

  • untuk mengatasi hipertensi dan mencegah gagal jantung, serangan jantung, serta nefropati diabetik.
  • dosis penggunaan berbeda pada setiap orang, tergantung penyakit dan kondisinya.
  • tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena bisa membahayakan janin.
  • tidak disarankan untuk ibu menyusui karena dapat menyebabkan hipotensi pada bayi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Captopril: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2022). Retrieved 20 October 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/captopril?mtype=generic

Captopril: MedlinePlus Drug Information. (2022). Retrieved 20 October 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682823.html

Captopril (Oral Route) Before Using – Mayo Clinic . (2022). Retrieved 20 October 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/captopril-oral-route/before-using/drg-20069213

ACE inhibitors and angiotensin II receptor antagonists: recommendations on how to use for breastfeeding. (2022). Retrieved 20 October 2022, from https://www.gov.uk/drug-safety-update/ace-inhibitors-and-angiotensin-ii-receptor-antagonists-recommendations-on-how-to-use-for-breastfeeding

Captopril . (2022). Retrieved 20 October 2022, from https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hn-1337002

Versi Terbaru

01/11/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team

Diperbarui oleh: Bayu Galih Permana


Artikel Terkait

Bolehkah Obat Hipertensi Diberikan pada Ibu Menyusui?

Komplikasi Hipertensi yang Mungkin Terjadi Jika Tidak Segera Diatasi


Fakta medis diperiksa oleh

Hello Sehat Medical Review Team


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 01/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan