backup og meta

Efek Samping Cefixime yang Mungkin Terjadi

Cefixime adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi beragam infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti bronkitis (infeksi pada saluran pernapasan), gonore (infeksi menular seksual), infeksi pada telinga, infeksi pada saluran pencernaan, dan sebagainya. Cefixime termasuk dalam kelas antibiotik kelas sefalosporin. Namun, mengkonsumsi cefixime terkadang dapat menyebabkan beberapa efek samping. Apa saja efek samping cefixime?

Efek Samping Cefixime yang Mungkin Terjadi

Efek samping cefixime

Segera laporkan kepada dokter Anda bila Anda mulai mengalami gejala-gejala:

  • Reaksi alergi seperti ruam pada kulit, timbulnya rasa gatal, munculnya bengkak pada wajah, bibir maupun lidah.
  • Anda mengalami diare yang cair bahkan berdarah. Diare memang sering kali terjadi dalam penggunaan antibiotik. Diare dengan efek lebih berat jarang, namun mungkin terjadi bila Anda akhirnya kembali mengkonsumsi antibiotik setelah beberapa bulan tidak mengkonsumsi antibiotik. Sebaiknya segera hubungi dokter Anda bila diare Anda mulai mengeluarkan darah.
  • Anda mulai sulit untuk bernapas.
  • Anda mulai merasa kehilangan kesadaran. Minum alkohol dan mengkonsumsi pengobatan tertentu mungkin akan memperparah efek samping ini.
  • Naiknya suhu tubuh.
  • Timbulnya rasa nyeri saat buang air kecil.
  • Merasa kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Adanya iritasi pada bagian genital atau anal.
  • Terasa nyeri dan panas pada perut (heartburn), mual hingga muntah.
  • Kram perut setelah kira-kira 2 bulan seusai menghentikan pengobatan.

Yang perlu Anda perhatikan saat sedang menggunakan cefixime

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat mengkonsumsi cefixime antara lain:

  • Seperti pengobatan antibiotik lainnya, jangan mengubah dosis serta lalui pengobatan secara keseluruhan. Penggunaan antibiotik tidak secara keseluruhan justru akan menyebabkan tingkat sensitivitas bakteri yang tengah dilawan oleh antibiotik tersebut berkurang. Hal ini justru akan menyebabkan bakteri tersebut akan semakin sulit untuk dilawan ke depannya.
  • Penggunaan cefixime secara berulang berpotensi menyebabkan infeksi kedua. Segera laporkan kepada dokter Anda bila Anda mulai mengalami gejala infeksi kedua kalinya. Pengobatan Anda sebaiknya segera diganti bila hal ini terjadi.
  • Mendapatkan vaksin tuberkulosis dan tifoid saat Anda tengah mengkonsumsi cefixime hanya akan berakhir sia-sia, karena kedua vaksin tersebut justru mungkin takkan berfungsi sebagaimana mestinya. Segera konsultasikan pada dokter Anda bila jadwal vaksinasi Anda bertabrakan dengan masa pengobatan Anda dengan cefixime.
  • Penggunaan cefixime mungkin akan mempengaruhi beberapa hasil uji lab seperti uji glukosa yang terkandung dalam urin bagi pasien diabetes. Sebaiknya pastikan dokter yang menguji Anda tahu akan hal itu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

https://www.drugs.com/cdi/cefixime.html diakses pada 31 januari 2017

https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a690007.html diakses pada 31 januari 2017

http://www.healthline.com/drugs/cefixime/oral-suspension#HowtoUse4 diakses pada 31 januari 2017

Versi Terbaru

07/09/2020

Ditulis oleh Theresia Evelyn

Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team

Diperbarui oleh: Lika Aprilia Samiadi


Artikel Terkait

Aturan Pakai dan Dosis Obat Cefixime untuk Anak

Dosis dan Aturan Pakai Cefixime Sirup, Tablet, dan Kapsul


Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team · Ditulis oleh Theresia Evelyn · Diperbarui 07/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan