backup og meta

Sudah Remaja Tapi Masih Sering Ngompol, Kenapa, Ya?

Wajar jika anak sering mengompol saat masih usianya masih di bawah 5 tahun, atau setidaknya berada di bangku taman kanak-kanak. Namun, Anda mungkin akan dibuat kebingungan setengah mati ketika mendapati tempat tidur anak remaja Anda basah karena mengompol. Jangan keburu marah dulu, alangkah baiknya bila Anda mencari tahu dulu penyebab sering ngompol yang kini masih dialami anak yang sebenarnya sudah tumbuh remaja.

Sudah Remaja Tapi Masih Sering Ngompol, Kenapa, Ya?

Apa penyebab sering ngompol meski sudah remaja?

Normalnya, kandung kemih yang sudah penuh seharusnya mengirimkan sinyal ke otak sebagai pertanda untuk buang air kecil, bahkan saat Anda sedang tidur sekali pun. Sayangnya, beberapa anak remaja masih kesulitan menahan keinginan untuk tidak buang air kecil di tengah malam.

Akibatnya, tanpa sadar mereka justru mengompol di atas tempat tidurnya. Memang terbilang jarang, tapi beberapa alasan ini diyakini menjadi penyebab sering ngompol pada anak usia remaja:

1. Kandung kemih bermasalah

Ada sebagian remaja yang memiliki kandung kemih dengan ukuran kecil sehingga sering kesulitan untuk menahan buang air kecil terlalu lama. Kondisi ini menjadi lebih sulit ketika mereka sedang tidur.

Akhirnya, otot-otot yang menegang di sekitar kandung kemih sulit bertahan lebih lama, kemudian urin keluar dengan sendirinya tanpa disadari (nocturnal enuresis).

2. Stres

Para pakar kesehatan menduga bahwa faktor stres merupakan salah satu penyebab sering ngompol yang masih dialami oleh para remaja.

Adanya masalah di sekolah, perceraian orangtua, dan hal-hal kurang mengenakkan lainnya yang mengganggu pikiran, bisa dengan mudah membuat anak stres hingga sulit mengontrol keinginan buang air kecilnya.

penyebab ngompol pada orang dewasa

3. Mengalami gangguan tidur

Gangguan tidur adalah masalah selama tidur yang secara langsung dapat berpengaruh pada kenyamanan tidur seseorang. Ada berbagai jenis gangguan tidur yang sering terjadi, seperti insomnia, sleep apnea, restless legs syndrome (RLS), parasomnia, dan lain sebagainya.

Hal ini tentu akan merenggut jam tidur optimal remaja, sehingga membuat mereka sulit bangun dan tersadar bila nantinya ingin buang air kecil. Tanpa diduga, kencing saat tidur akan menjadi pilihan karena sudah kebelet, tapi masih sangat mengantuk untuk beranjak dari kasur.

4. Pola tidur kacau

Kurang mendapatkan waktu tidur yang cukup, tidak tidur siang, tidur terlalu malam, atau bangun terlalu cepat, kadang menjadi masalah mengapa pola tidur anak berantakan.

Kacaunya pola tidur pada anak ini dipercaya dapat mengganggu kerja otak, yang kemudian menyulitkan proses komunikasi antara otak dengan organ-organ tubuh lainnya. Termasuk pada proses penghantaran sinyal tanda ingin buang air kecil dari kandung kemih.

5. Terlalu banyak minum

Minum terlalu banyak cairan, khususnya di malam hari, bisa memperbesar peluang remaja untuk mengompol saat tidur. Ini karena asupan cairan dalam jumlah banyak dapat meningkatkan jumlah urin yang nantinya dihasilkan oleh ginjal. Itu sebabnya, ada banyak jumlah cairan yang ditampung oleh kandung kemih semalaman.

6. Ketidakseimbangan hormon

Hormon antidiuretik (ADH) bertugas di malam hari untuk memperlambat produksi urin. Sayangnya, ada beberapa orang yang kekurangan hormon ADH di dalam tubuh. Akibatnya, mengompol di tempat tidur tidak terhindarkan karena kesulitan dalam menahan jumlah urin di dalam kandung kemih.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Why Does My Teenager Still Wet the Bed? https://www.verywellhealth.com/why-does-my-teenager-still-wet-the-bed-4114344 Diakses pada 4 Januari 2019.

Why Is Your Child Wetting the Bed? https://www.everydayhealth.com/kids-health/why-is-your-child-wetting-the-bed.aspx Diakses pada 4 Januari 2019.

What Cause Bedwetting? https://www.healthline.com/symptom/bedwetting Diakses pada 4 Januari 2019.

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Nggak Perlu Minder, Ini 6 Cara Menghilangkan Bau Badan pada Anak

Butuh Rekomendasi Skincare yang Bagus untuk Remaja? Ini 10 Daftarnya!


Fakta medis diperiksa oleh Hello Sehat Medical Review Team · Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan