Diare sering disebabkan oleh infeksi di usus. Selama diare tidak parah, Anda cukup minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Anda juga bisa minum obat tanpa resep untuk meredakan gejalanya. Selain itu, Anda dapat menggunakan probiotik untuk pengobatan diare.
Apakah probiotik bisa menyembuhkan diare?
Probiotik adalah mikroorganisme yang punya banyak fungsi dalam mendukung kesehatan manusia.
Probiotik secara alami terdapat dalam sistem pencernaan, bakteri ini dikenal juga menjadi bagian dari mikrobiota usus.
Mereka memainkan beberapa peran penting, seperti melindungi tubuh dari infeksi dan menjaga kesehatan pencernaan.
Populasi bakteri usus yang tidak seimbang bisa menimbulkan dampak kesehatan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan diare.
Diare akut berlangsung kurang dari 14 hari sementara diare kronis berlangsung 14 hari atau lebih lama.
Nah, mengosumsi makanan sumber probiotik atau suplemen probiotik dapat membantu mencegah beberapa jenis diare, sekaligus meringankan gejala diare.
Asupan probiotik bisa memperbaiki ketidakseimbangan bakteri di saluran pencernaan. Selain itu, probiotik bisa melawan infeksi bakteri jahat atau virus penyebab diare.
Itulah mengapa suplemen probiotik dan makanan kaya probiotik digunakan sebagai pengobatan alami untuk diare.
Jenis diare yang dapat diatasi probiotik
Diare bisa disebabkan infeksi bakteri atau virus, efek samping obat-obatan, dan iritasi saluran pencernaan akibat konsumsi makanan pedas atau minuman asam.
Asupan dari makanan, minuman, ataupun suplemen dapat membantu mengatasi beberapa jenis diare berikut ini.
1. Diare infeksi
Diare infeksi adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
Lebih dari 20 bakteri, virus, dan parasit yang berbeda diketahui menyebabkan diare menular, termasuk Rotavirus, E. coli, dan Salmonella.
Satu ulasan dari The Cochrane database of systematic reviews (2010) mengkaji 63 penelitian pada 8.014 orang.
Penelitian menyimpulkan bahwa probiotik berpotensi mengurangi frekuensi buang air besar pada orang dewasa serta anak-anak yang mengalami diare infeksi.
Kelompok yang mengonsumsi probiotik mengalami diare 25 jam lebih sebentar daripada kelompok lain.
2. Diare wisatawan
Anda dikatakan mengalami diare wisatawan ketika buang air besar, dengan bentuk feses encer, sebanyak tiga kali atau lebih sehari ketika bepergian atau baru kembali dari tempat berlibur.
Selain BAB terus-menerus, diare ini juga menimbulkan kram perut.
Sebuah tinjauan pada 11 penelitian menemukan bahwa suplemen probiotik membantu mengurangi terjadinya buang air besar dalam kasus diare wisatawan.
Hasil serupa pun ditemukan pada tinjauan Travel medicine and infectious disease (2019) yang mengkaji 12 studi.
Pengobatan dengan probiotik Saccharomyces boulardii mengurangi diare hingga 21% pada pelancong.
3. Diare karena antibiotik
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Diare adalah efek samping yang umum dari pengobatan antibiotik karena gangguan keseimbangan mikrobiota usus yang disebabkan oleh obat-obatan ini.
Sebuah tinjauan ilmiah dari jurnal Antibiotics (2017) yang mengulas 17 penelitian pada 3.631 orang menunjukkan diare karena antibiotik dapat diatasi dengan probiotik.
Jurnal tersebut menyimpulkan bahwa probiotik, khususnya spesies Lactobacillus rhamnosus GG dan Saccharomyces boulardii, berpotensi mengurangi risiko diare terkait antibiotik hingga 51%.
4. Diare pada anak-anak dan bayi
Necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyakit usus yang kerap terjadi pada bayi.
Penyakit ini ditandai dengan peradangan usus yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Bakteri ini bisa merusak sel-sel usus dan usus besar.
Sebuah tinjauan dari jurnal PeerJ (2016) yang mengulas 42 penelitian pada 5.000 bayi di bawah 37 minggu menemukan bahwa penggunaan probiotik mungkin mengurangi kasus NEC.
Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa pengobatan probiotik berpotensi menurunkan angka kematian bayi secara keseluruhan.
Studi lain telah menemukan bahwa jenis probiotik tertentu, termasuk Lactobacillus rhamnosus GG, mungkin juga mengobati diare menular pada anak-anak.
Jenis-jenis probiotik untuk diare
Beberapa jenis probiotik tertentu bermanfaat untuk mengatasi diare.
1. Lactobacillus rhamnosus GG (LGG)
LGG adalah salah satu jenis probiotik yang paling sering ditambahkan dalam makanan dan minuman.
LGG adalah salah satu probiotik yang berpotensi untuk mengobati diare pada orang dewasa dan anak-anak.
2. Saccharomyces boulardii
S. boulardii adalah jenis ragi yang biasa digunakan dalam suplemen probiotik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa S. boulardii mengurangi durasi diare menjadi lebih pendek dan pengurangan masa rawat inap bagi pasien dengan kondisi akut.
3. Bifidobacterium lactis
Probiotik ini membantu memperkuat kekebalan tubuh dan melindungui usus.
B. lactis dapat secara signifikan mengurangi keparahan dan frekuensi diare pada anak-anak.
4. Lactobacillus casei
L. casei adalah jenis probiotik yang dapat Anda temukan di dalam minuman Yakult.
Minum Yakult bisa mengobati diare yang disebabkan oleh efek samping antibiotik dan infeksi pada anak-anak dan orang dewasa.
Kesimpulan
- Jenis probiotik yang membantu mengobati diare adalah Lactobacillus rhamnosus GG, Saccharomyces boulardii, Bifidobacterium lactis, dan Lactobacillus casei.
- Anda dapat membeli suplemen probiotik dengan atau tanpa resep dokter.
- Akan lebih baik Anda meminta rekomendasi dokter atau apoteker untuk memilih produk yang tepat.
[embed-health-tool-bmr]