backup og meta

Benarkah Terlalu Sering Minum Paracetamol Sebabkan Gangguan Pendengaran?

Salah satu jenis obat pereda sakit atau nyeri yang paling sering digunakan dan dianggap aman yaitu paracetamol. Selain itu, paracetamol juga termasuk obat bebas  yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Namun, tahukah Anda bahwa penggunaan obat paracetamol memiliki efek samping. Berikut informasi lebih lanjut.

Benarkah Terlalu Sering Minum Paracetamol Sebabkan Gangguan Pendengaran?

Efek samping paracetamol dan obat nyeri pada pendengaran

Efek samping obat pereda nyeri, terhadap pendengaran dilakukan dalam sebuah penelitian. Penelitian yang dimuat di American Journal of Epidemiology, melibatkan sekitar 66 ribu wanita yang berusia antara 44-69 tahun, sebagai peserta penelitian.

Untuk mengetahui efek obat pereda nyeri, terutama paracetamol dan ibuprofen, para peserta diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi tentang riwayat penyakit, frekuensi minum obat penghilang rasa sakit, dan dalam jangka waktu berapa lama mereka telah menggunakan obat tersebut.

Diketahui bahwa sebagian besar peserta lebih sering minum ibuprofen maupun paracetamol untuk mengatasi rasa sakit yang muncul. Dari total peserta yang mengikuti penelitian tersebut, ada sebanyak 18 ribu atau sekitar 33% wanita kehilangan kemampuan pendengarannya.

Kelompok wanita yang sering minum paracetamol lebih dari enam tahun memiliki peluang untuk kehilangan kemampuan pendengarannya sebesar 9%. Sedangkan wanita yang menggunakan ibuprofen lebih dari enam tahun berisiko 10% lebih besar menjadi tuli. 

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

Para peneliti menyatakan bahwa terdapat beberapa kemungkinan yang dapat dijadikan alasan terjadinya gangguan pendengaran sebagai  efek samping paracetamol dan ibuprofen.

Pertama, penggunaan obat penghilang sakit dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan aliran darah terhambat ke daerah koklea, yaitu pusat pendengaran di telinga. Terhambatnya aliran darah ini disebabkan oleh zat salisilat yang terdapat pada obat penghilang sakit.

Kemudian, obat dapat menyebabkan berkurangnya rambut-rambut halus di sekitar telinga yang berfungsi sebagai media untuk menangkap suara. Kedua hal itulah yang dianggap sebagai penyebab gangguan pendengaran pada kelompok wanita yang menggunakan acetaminophen (paracetamol) dan ibuprofen dalam waktu yang lama, meskipun harus ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan kebenaran pernyataan tersebut.

Bagaimana cara menghindari efek samping paracetamol ini?

Sebenarnya, obat penghilang sakit seperti paracetamol dan ibuprofen tergolong aman untuk digunakan. Namun memang penggunaan jangka panjang dan dalam frekuensi yang sering dapat menimbulkan komplikasi atau kondisi kesehatan lainnya.

Jika Anda mengalami sakit kepala berkepanjangan atau nyeri tubuh lainnya yang tak kunjung sembuh, lebih baik jika memeriksakan diri ke dokter agar Anda mengetahui kondisi kesehatan Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Curhan, S., Shargorodsky, J., Eavey, R. and Curhan, G. (2012). Analgesic Use and the Risk of Hearing Loss in Women. American Journal of Epidemiology, 176(6), pp.544-554.

Nhs.uk. (2016). Long-term painkiller use ‘linked to hearing loss in women’ – Health News – NHS Choices. [online] Available at: http://www.nhs.uk/news/2016/12December/Pages/Long-term-painkiller-use-linked-to-hearing-loss-in-women.aspx  [Accessed 31 Mar. 2017].

 

Versi Terbaru

23/09/2020

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Ririn Sjafriani


Artikel Terkait

[HelloSehat] Testing article on 06 Feb with images - Kesehatan Keluarga

Penyebab Gangguan Pendengaran pada Lansia dan 4 Langkah Pencegahan


Ditinjau oleh dr. Yusra Firdaus · · · Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Diperbarui 23/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan