Tidak sedikit wanita yang mengalami nyeri haid alias dismenore setiap bulannya. Bahkan, ada yang mengalami nyeri haid parah sampai pingsan. Jika tidak kuat dengan sakit haid hingga mengganggu aktivitas, Anda dapat mengonsumsi obat untuk bantu mengatasinya. Lantas, apa saja obat sakit atau nyeri haid yang paling ampuh meredakan gejalanya dan aman untuk dikonsumsi?
Obat pereda nyeri haid yang aman dikonsumsi
Sebagian besar wanita mengalami nyeri atau sakit yang tidak tertahankan saat menstruasi atau haid. Biasanya, Anda bisa merasakan nyeri pada bagian perut, pinggul, punggung bawah, paha bagian dalam, hingga kaki.
Mengutip dari Michigan Medicine, pada kasus yang sangat parah, nyeri juga disertai dengan pusing dan muntah. Selain beristirahat, Anda juga bisa meredakan gejalanya dengan mengonsumsi obat pereda dismenore atau nyeri haid.
1. Ibuprofen
Walaupun sebagian orang lebih sering mengonsumsi ibuprofen untuk mengatasi demam, sakit kepala, atau sakit gigi, obat jenis ini juga bermanfaat untuk membantu meredakan nyeri atau sakit menstruasi.
Hal ini karena kandungan dalam ibuprofen akan menurunkan produksi hormon prostaglandin yang memicu kram perut.
Begitu kram perut muncul, segera minum obat nyeri haid yang bisa Anda temukan di apotek ini sampai 2 atau 3 hari ke depan.
Akan tetapi, obat ini tidak dianjurkan untuk Anda yang punya penyakit asma, masalah lambung, gangguan ginjal atau hati karena dapat memperparah penyakit. Hati-hati terhadap reaksi alergi obat ini seperti gatal, kemerahan hingga sesak napas.
Mintalah resep obat lainnya dari dokter yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
2. Naproxen

Begitu nyeri haid mulai terasa menghambat aktivitas harian, Anda juga bisa mengonsumsi salah satu jenis dari obat NSAID (non-steroid anti-inflamasi), yaitu naproxen.
Selain bermanfaat untuk sakit kepala dan nyeri otot, Anda juga dapat menggunakan naproxen sebagai obat pereda nyeri atau sakit haid.
Cara kerja naproxen dalam mengatasi nyeri haid masih belum jelas. Namun, kandungannya dapat menurunkan hormon prostaglandin, yaitu penyebab peradangan yang memicu nyeri haid.
Apabila Anda mempunyai kondisi kesehatan lainnya seperti asma, rhinitis, serta gagal jantung sebaiknya menghindari jenis obat ini.
3. Parasetamol
Parasetamol adalah obat yang digunakan untuk membantu mengobati rasa sakit ringan hingga sedang salah satunya adalah sakit haid.
Anda bisa menjadikan parasetamol sebagai alternatif obat nyeri haid yang mudah ditemukan di apotek ini.
Anda juga perlu mengetahui bahwa tingkat meredakan sakit parasetamol atau acetaminophen ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan ibuprofen.
Namun demikian, paracetamol ini tidak mengiritasi lambung, jadi cukup aman bagi Anda yang sering mengalami penyakit lambung
[embed-health-tool-ovulation]
4. Aspirin
Aspirin juga menjadi salah satu obat pereda nyeri haid apabila rasa sakitnya tergolong rendah menuju sedang.
Kandungan dalam obat ini juga sekaligus bermanfaat untuk meredakan sakit kepala saat haid, flu, demam, hingga risiko serangan jantung.
Salah satu obat jenis NSAID ini bekerja dengan menghambat zat alami dalam tubuh untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
Hindari penggunaan aspirin apabila Anda masih berusia di bawah 20 tahun karena dapat menjadi pemicu kondisi kesehatan lainnya.
5. Pil KB
Bukan cuma mencegah kehamilan, pil KB ternyata juga bisa Anda manfaaatkan sebagai obat nyeri haid, lho!
Kandungan hormon dalam pil KB dapat membantu menipiskan lapisan rahim, mencegah ovulasi, dan mengurangi jumlah hormon prostaglandin.
Dengan begitu, menstruasi Anda akan berjalan lebih lancar dan mengurangi tingkat keparahan kram perut akibat menstruasi.
Namun, sebagian wanita sebaiknya menghindari mengonsumsi pil KB sebagai obat sakit menstruasi apabila mempunyai kondisi penggumpalan darah atau jenis kanker tertentu. Hormon dalam pil KB dapat memperparah penyakit tersebut.
Sebaiknya tetap konsultasi dulu ke dokter sebelum memutuskan untuk membantu mengatasi nyeri haid dengan pil KB.
6. Ketoprofen
Satu lagi jenis dari obat NSAID di apotek yang juga bisa Anda gunakan untuk membantu meredakan nyeri haid yang cukup parah, yaitu ketoprofen.
Cara kerja dari ketoprofen adalah dengan menghentikan produksi zat yang mengakibatkan rasa sakit, demam, hingga pembengkakan.
Namun, perlu diperhatikan karena mengonsumsi obat ini dapat meningkatkan risiko sakit jantung serta stroke.
Selain obat, adakah cara lain untuk mengatasi nyeri haid?
Untuk membantu meredakan nyeri haid, Anda juga bisa melakukan beberapa perawatan rumahan lainnya selain minum obat, seperti:
- berolahraga dan melakukan aktivitas fisik membantu meringankan kram perut,
- kompres perut dengan botol panas atau heating pad, serta
- menenangkan tubuh agar lebih rileks.
Apabila Anda terbiasa mengonsumsi obat pereda dismenore atau sakit haid, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang tepat.
Anda perlu melakukannya karena kondisi kesehatan setiap orang tidaklah sama.